TRIBUNNEWS.COM - Kasus mutilasi di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menemukan titik terang.
Identitas korban mutilasi terungkap yakni bernama Redho Tri Agustian (20).
Ia merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung dan berkuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Sementara pelaku mutilasi ada dua orang masing-masing berinisial W dan RD.
Meskipun identitas korban terungkap dan pelaku ditangkap, kasus mutilasi di Sleman masih menyisakan teka-teki.
Baca juga: Kos Tersangka jadi Lokasi Kasus Mutilasi di Sleman, Pisau hingga Tabung Gas Dijadikan Barang Bukti
Motif Masih Misteri
Hingga kini, pihak Polda DIY masih melakukan pendalaman kasus ini.
Dirkrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi menyebut, belum bisa menyampaikan motif W dan RD tega membunuh dan memutilasi korban.
"Jadi kami sampaikan, sementara kami lakukan pendalaman dulu," katanya, dikutip dari TribunJogja.com.
Endriadi melanjutkan, hubungan kedua pelaku dan korban saling kenal.
Namun belum dijelaskan seperti apa hubungan tersebut, apakah hubungan teman atau lainnya.
Endriadi menegaskan, penangkapan kedua pelaku berdasarkan barang bukti yang ditemukan di kos pelaku.
Lokasinya berada di Triharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman.
"Antara pelaku dan korban ini saling mengenal. Kami dalami peristwia pidananya. Mutilasi dilakukan di kos pelaku," tambah Endriadi.
Informasi tambahan saat konferensi pers, pihak Polda DIY memperlihatkan sejumlah barang bukti.
Terlihat ada palu, pisau, ember hingga kompor gas yang diamankan.
Barang-barang tersebut digunakan pelaku untuk memuluskan aksinya.
Baca juga: Komunikasi Terakhir Korban Mutilasi di Sleman dengan Ibu hingga Keinginan sebelum Tewas
Masih ada potongan tubuh yang hilang
Endriadi melanjutkan, pihaknya masih mencari potongan tubuh korban lainnya.
Diketahui, bagian tubuh yang pertama kali ditemukan adalah kaki sebatas mata kaki dan tangan bagian kiri.
Bagian tubuh korban ditemukan di Jembatan Kelor, Turi, Sleman pada Rabu (12/07/2023) lalu.
Polisi kemudian melanjutkan penelusuran hingga menemukan bagian organ dalam.
Sementara bagian kepala korban di temukan di tempat kejadian perkara (TKP) lainnya.
Berdasarkan keterangan, pelaku membuang bagian-bagian tubuh korban di 5 TKP.
Endriadi tidak merincikan secara jelas jumlah bagian tubuh yang sudah ditemukan.
"Beberapa potongan tubuh. Kami masih mencari bagian tubuh lainnya," urai dia, dikutip dari TribunJogja.com.
Terkait hal ini, polisi meminta warga melapor jika menemukan potongan tubuh manusia.
Harapannya tabir kasus mutilasi di Sleman bisa terbuka.
Teridentifikasi dari sidik jari
Endriadi menyebut, identitas korban berhasil terungkap dari sidik jari.
"Dari potongan tubuh itu kami periksa sidik jarinya. Kami olah di RS Bhayangkara," katanya.
Polda DIY lantas melakukan proses digital forensik hingga menemukan pelaku.
W dan RD ditangkap saat kabur ke Jawa Barat.
W sendiri berasal dari Magelang, Jawa Tengah, sementara RD warga yang beralamat sesuai KTP di DKI Jakarta.
Baca juga: Warga Babel Mahasiswa Fakultas Hukum UMY Jadi Korban Mutilasi di Sleman, Ibunda Teriak Histeris
Kata pihak keluarga
Paman korban, Majid menyebut, pihaknya belum bisa memastikan korban mutilasi adalah Redho atau orang lain.
Majid mengaku, belum menerima informasi resmi dari pihak terkait.
"Kalau dari kita pihak keluarga belum bisa memastikan, itulah benar keluarga kami atau bukan."
"Soalnya kami juga belum menerima kepastian itu, jadi belum bisa memastikan itu keluarga kami atau bukan," katanya, dikutip dari Posbelitung.co.
Meskipun demikian, kata Majid, pihak keluarga siap menerima kenyataan.
Kita tentunya kalau misalkan benar, tentunya keluarga juga akan mengikhlaskan hal itu," tambahnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJogja.com/Miftahul Huda)(PosBelitung.co/Rizky Irianda Pahlevy)