TRIBUNNEWS.COM - Orang Tak Dikenal (OTK) melakukan penembakan terhadap Pesawat Caravan PK-SNO Seri No. 208B2375 di Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Selasa (18/7/2023).
Pesawat Caravan tersebut, digunakan oleh PT Smart Cakrawala Aviation.
Pasca kejadian, pihak Polres Nabire masih melakukan penyelidikan dan pendalaman peristiwa penembakan pesawat Caravan PK-SNO.
Meski begitu, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa penembakan tersebut.
Menurut Kapolres Nabire, AKBP I Ketut Suarnaya, pihaknya belum dapat memastikan siapa pelakunya karena masih melakukan penyelidikan.
"Pihak Kepolisian belum dapat memastikan siapa pelaku penembakkan tersebut, karena saat ini masih melakukan penyelidikan" kata Suarnaya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa (18/7/2023) petang.
Baca juga: Kapolres Dogiyai Tegaskan 69 Petak Bangunan di Distrik Kamuu Dibakar OTK Bukan TNI atau Polri
Ia menjelaskan, keterangan para saksi akan terus dikumpulkan untuk mendalami kasus ini.
Kemudian, temuan atau hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan guna mendalami kasus penembakan tersebut.
“Dan tim olah TKP tidak menemukan proyektil peluru yang diduga ditembakkan ke badan pesawat,” ungkapnya.
Di sisi lain, Suarnaya mengimbau masyarakat tetap tenang.
Ia juga meminta masyarakat tidak terpancing isu-isu yang dapat menimbulkan kepanikan.
Hal itu, dimaksudkan agar situasi terjaga aman dan damai selama proses penyelidikan berlangsung.
Baca juga: Detik-detik OTK Serang Satgas Damai Cartenz di Papua Tengah, 1 Warga Sipil Tewas Terkena Tembakan
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, membenarkan adanya peristiwa penembakan terhadap pesawat Caravan PK-SNO.
Bahkan, menurutnya, jajaran kepolisian menugaskan Polres Nabire untuk menurunkan personel ke lokasi kejadian di Kabupaten Intan Jaya.
“Tim tersebut berhasil menemukan empat lubang bekas tembakan di sayap kiri pesawat Caravan PK-SNO, Serial No. 208B2375," kata Benny, dilansir Tribun Papua.
Lebih lanjut, Benny menjelaskan, lubang itu, diduga kuat disebabkan dua proyektil yang menembus sayap pesawat tersebut.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Tribun-Papua.com/Hendrik Rikarsyo Rewapatara)