TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Satu dari 22 warga Padukuhan Semuluh Lor, Kalurahan Ngeposari, Semanu positif Antraks.
Perangkat kalurahan setempat pun langsung merespon warga yang positif Antraks itu.
Lurah Ngeposari, Ciptadi, mengatakan pihaknya langsung membatasi pergerakan warga hingga ternak di Semuluh Lor.
"Kami minta warga Semuluh Lor untuk membatasi keluar-masuk kampung jika tidak ada hal yang begitu penting," katanya dihubungi pada Selasa (25/07/2023).
Ciptadi juga mengatakan hingga kini pihaknya juga ikut menelusuri bagaimana warga tersebut bisa positif Antraks. Sebab ada sejumlah kemungkinan.
Pasalnya, warga yang positif ini sebelumnya sempat berkunjung ke wilayah Padukuhan Jati di Candirejo, Semanu.
Adapun di wilayah tersebut juga dilaporkan kasus Antraks.
"Jadi kami teliti apakah yang bersangkutan membawa spora Antraks dari Jati atau akibat dari mengonsumsi daging kambing yang disembelih," jelas Ciptadi.
Penyembelihan kambing dilakukan pada 26 Juni 2023, dan warga yang bersangkutan baru mengalami gejala pada minggu kedua Juli.
Kambing tersebut disembelih saat kondisinya masih hidup.
Baca juga: 6 Pasien di Puskesmas Gondosari Kabupaten Pacitan Diduga Terpapar Penyakit Mirip Antraks
Ciptadi pun berharap segera ada kejelasan terkait asal usul warganya itu terpapar Antraks.
Termasuk berharap jika Antraks bukan berasal dari ternak di wilayahnya.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan Antraks," ujarnya.
Terpisah Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan jika 1 dari 22 warga Semuluh Lor positif Antraks.
Hal itu diketahui setelah hasil pemeriksaan sampel dari laboratorium keluar.
Adapun warga tersebut sebelumnya sudah berstatus Suspek Antraks.
Sebab ia mengalami gejala luka di kulit khas paparan Antraks.
"Yang bersangkutan hanya menjalani perawatan di rumah, sudah diobati dan kondisinya semakin membaik," kata Dewi.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Satu Warga Semuluh Lor Semanu Gunungkidul Positif Antraks, Pergerakan Warga dan Ternak Dibatasi,