TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal bocah 12 tahun di Purwakarta, Jawa Barat yang ekcanduan menghirup bensin.
Bocah berinisial IG tersebut bahkan sampai putus sekolah lantaran kecanduannya tersebut.
Meski begitu, pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Purwakarta memastikan, IG akan tetap bisa mendapatkan pendidikan.
Purwanto, Kepala Disdik Purwakarta mengonfirmasi hal tersebut.
"Jadi guru ini nantinya akan datang ke rumah IG untuk melihat perkembangannya. Karena anak seperti IG ini tidak bisa langsung mendapatkan pendidikan seperti anak yang lainnya langsung mendapatkan pembelajaran," ucap Purwanto saat ditemui di rumah IG yang berada di Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Jumat (28/7/2023).
Menurut Purwanto, IG harus sembuh terlebih dahulu dari kecanduan menghirup aroma bensin agar nantinya bisa menjalani pendidikan seperti anak-anak lainnya.
Baca juga: Cerita Anak di Jabar Bertahun-tahun Kecanduan Bensin: Diberi Obat Keras Saraf, Kini Putus Sekolah
"Jadi anak ini kan kalau diajak bicara suka tidak nyambung, karena dari kecanduan hirup aroma bensin ini ada efek sampingnya, mungkin sarafnya kena atau paru-paru."
BERITA REKOMENDASI"Sehingga yang utama adalah upaya kami agar sang anak bisa kembali menempuh pendidikan adalah dengan membuat sang anak sembuh dahulu dengan menjalani rehabilitasi," ujarnya.
Dirinya memastikan, IG akan mendapatkan pendidikan yang sama seperti anak-anak Indonesia lainnya dengan duduk di bangku sekolah.
Dapat Atensi Bupati
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika pun akan menyiapkan tim medis untuk menangani IG.
"Nanti akan kami kirimkan tim medis ke rumah sang anak untuk dilakukan pemeriksaan. Misalkan itu perilaku dari gangguan psikologis, maka akan ditangani dengan ilmu yang sesuai," ucap Anne kepada wartawan saat ditemui di Halaman Pemkab Purwakarta, Rabu (26/7/2023).
Dia mengatakan bahwa tim medis tersebut akan berasal dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Purwakarta.
"Nanti dari Dinkes Purwakarta akan melakukan penanganan secara bertahap agar sang anak itu tidak lagi kecanduan bensin," katanya.
Seperti yang diketahui, akibat kecanduan bensin itu, IG tak lagi melanjutan jenjang pendidikan. IG terakhirnya mendapatkan pendidikan saat duduk di bangku sekolah dasar kelas tiga.
Bupati Anne mengatakan, sebagai masyarakat Indonesia, IG wajib mendapatkan jenjang pendidikan. Dengan karena itu, pihaknya akan mencari solusi agar sang anak bisa kembali menempuh pendidikan.
"Jadi penanganan yang pertama itu, sang anak harus segera sembuh dari kebiasaan kecanduan hirup aroma bensin. Kemudian, akan kami carikan solusi agar IG bisa segera mendapatkan pendidikan," katanya.
Baca juga: Cerita Anak di Jabar Bertahun-tahun Kecanduan Bensin: Diberi Obat Keras Saraf, Kini Putus Sekolah
Ngamuk Kalau Tak Diberi Bensin
IG (12), anak asal Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kecanduan menghirup aroma bensin setiap hari.
IG mencium aroma bensin dengan cara mengisi bensin ke dalam botol plastik. Hal itu sudah ia jalani selama tiga tahun.
"Sudah jalan tiga tahun, dari dia kelas 3 Sekolah Dasar. Saat itu masih umur 9 tahun, sekarang anak (IG) tuh sudah usia 12 tahun," ucap Acah Wiharsi (45), orang tua dari IG saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Selasa (25/7/2023).
Ia mengatakan, jika IG tidak menghirup aroma bensin, maka sang anak akan mengamuk.
"Jadi tiap hari dipegangin aja itu bensin sampai mau tidur juga dibawa ke kasur. Kalau engga dikasih nanti dia (IG) marah-marah," katanya.
Dirinya mengaku bahwa selama IG kecanduan aroma bensin, Dinas Sosial (Dinsos) Purwakarta baru mendatangi ke kediamannya satu kali.
"Waktu itu pernah sekali, cuman yah dikasih tahu aja untuk tidak hirup aroma bensin. Habis itu sudah engga pernah ada datang lagi," katanya.
Dirinya menjelaskan bahwa kebiasaan IG mencium aroma bensin berawal saat sang ayah menyuruh IG untuk membeli bensin eceran.
"Jadi ayah tuh montir, suka suruh anak beliin bensin, jadi setiap pulang ke rumah tuh, bensin suka dihirup," katanya.
Acah menyebutkan bahwa IG telah menjalani berbagai cara pengobatan. Mulai dari pengobatan umum ke Puskesmas, lalu ke RSUD Bayu Asih, hingga saat ini, IG tengah menjalani pengobatan alternatif.
"Sudah ke dokter itu ke puskesmas, lalu ke RSUD Bayu Asih, dikasih obat keras untuk saraf, tapi belum ada perubahan. Tapi pas jalanin pengobatan alternatif sekarang sudah mendingan," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pengobatan alternatif tersebut baru ia ketahui setelah berkenalan dengan salah satu tokoh masyarakat Purwakarta, yakni Saiful Bahri atau kerap disapa dengan Om Zein.
"Jadi untuk pengobatan sudah kami tanggung, anak ini sudah melakukan pengobatan alternatif di terapis Kang Haris. Alhamdulillah, baru tiga minggu berjalan sudah ada perubahan," katanya.
Perubahan yang dimaksud, lanjut Om Zein bahwa IG kini sudah mengurangi mencium aroma bensin.
"Jadi kalau sebelum pengobatan itu, IG selau bawa-bawa botol isi bensin yang engga pernah dilepas. Sekarang, sudah dikurangi, jadi kalau mau ke masjid, itu dilepas. Ada lah sekitar 3-4 jam untuk lepas dari mencium aroma bensin," katanya.
Kebiasaan mencium aroma bensin yang dilakukan oleh IG membuat dirinya berhenti sekolah. IG hanya menjalani pendidikan hingga kelas 3 Sekolah Dasar.
Namun, IG mengaku ingin segera masuk sekolah bila sudah sembuh dari kecanduan mencium aroma bensin.
"Jadi sih anak ini berhenti sekolah, malu katanya. Tapi pengen balik sekolah lagi kalau sudah sembuh," ucap Om Zein.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Bocah di Purwakarta yang Kecanduan Bensin Kalau Bicara Suka Tak Nyambung, Diduga Ada Gangguan Syaraf dan Ada Anak Kecanduan Bensin di Purwakarta sampai Putus Sekolah, Bupati Anne Akan Siapkan Tim Medis