Baginya, kesuksesan Kejurnas kali Ini adalah salah satu tolak ukur keberhasilan dari Pengprov Pordasi Sumbar.
"Saya melihat ini cukup berhasil. Mudah-mudahan di Seri 2 akan lebih baik lagi dan lebih lancar lagi," katanya.
"Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Sumbar, gubernur, wali kota dan pihak lainnya," kata dia.
Sementara Ketua Pengprov Pordasi Provinsi Sumbar Deri Asta mengatakan Kejurnas Pacu Kuda Pordasi kali ini merupakan penyelenggaraan ketiga kalinya yang dihelat di Sawahlunto.
Sebelumnya, Sawahlunto menjadi tuan rumah Pacu Kuda berskala nasional itu pada tahun 2006 dan 2010.
Dua tahun silam Gelanggang Pacuan Kuda Kandi Sawahlunto juga menjadi lokasi penyelenggaraan event nasional 'Sawahlunto Derby'.
Deri Asta yang juga Wali Kota Sawahlunto bersyukur bahwa daerahnya punya ekosistem olahraga berkuda yang berkualitas.
Gelanggang Pacuan Kuda Kandih merupakan venue bertaraf nasional dengan luas lahan 39 hektare, panjang trek lintasan sepanjang 1.400 meter, lebar 20 meter.
Selain itu, gelanggang pacu kuda kebanggaan Sawahlunto ini dapat menampung 12 ekor kuda dalam satu kali race.
Sawahlunto juga punya fasilitas kandang kuda sebanyak 150 kandang.
"Tahun 2023 kembali Sumbar dan Sawahlunto dipercaya Pengurus Pusat Pordasi sebagai tuan rumah Kejurnas seri 1 dan 2, serta kualifikasi PON Aceh-Sumut," ujar Deri Asta.
Ia berharap, olahraga berkuda semakin berkembang di daerahnya.
Gelaran Kejurnas diharapkan semakin meningkatkan kualitas ekosistem olahraga berkuda, sehingga Sawahlunto menjadi kiblat pacuan kuda nasional.
Penantian 12 Tahun DKI Jakarta
Kuda yang berasal dari Provinsi DKI Jakarta berhasil menjadi juara pada Kejurnas Pacu Kuda Pordasi ke-57 Seri I tahun 2023 pada Kelas 3 Tahun A/B - 2000 meter (M), Indonesia Derby di Kota Sawahlunto.