News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Densus 88 Kembali Tangkap Terduga Teroris di Baki Sukoharjo, Diduga Satu Jaringan dengan Agus Muslim

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Densus - Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror Polri kembali tangkap terduga teroris di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (3/8/2023).

Penangkapan tersebut pun dikonfirmasi oleh Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit.

"Benar (ada penangkapan), hanya dari kita backup menjauh. Semua dari Densus Pusat," kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, kepada TribunSolo.com, Kamis (3/8/2023).

Pihak Densus 88 pun melakukan penggeledahan rumah TN di hari Kamis (3/8/2023) pagi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Camat Grogol, Herdis Kurnia Wijaya.

"Terus tadi pagi, Kamis (3/8/2023) sekitar pukul 08.45 WIB saya mendampingi untuk penggeledahan di Rumah TN," ujarnya.

Mengutip TribunSolo.com, selain mengamankan HP, pihak berwajib juga mengamankan buku panduan panci presto Maxim.

(Kiri) Ilustrasi Densus 88. (Kanan) Suasana rumah TN (38) terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (3/8/2023) siang. (KOLASE TRIBUNNEWS.COM)

Baca juga: Soal Penangkapan Teroris di Sukoharjo, Dikenal Jarang Bersosialisasi hingga Terkait Astanaanyar

TN juga diduga terikat dengan jaringan Agus Sujatno atau Agus Muslim.

Namun, hingga kini, belum ada informasi peran TN dalam aksi bom bunuh diri yang dilakukan Agus Sujatno di Mapolsek Astanaanyar tersebut.

Camat Grogol mengatakan, TN kesehariannya mengajar.

"Kesehariannya sekarang dia mengajar, terakhir Kepala Sekolah, tapi saya lupa sekolah apa," ujarnya, Kamis (3/8/2023).

Sementara itu Kades Cemani, Hadi indrianto mengatakan, TN asli warga Cemani.

"Ya asli warga Turi. Pekerjaan kita tidak tau, tidak tetap lah. Mungkin komunitasnya kita gak ngerti ya. Kalau ekonominya saya lihat kelas menengah ke bawah, kurang mampu," terangnya, Kamis (3/8/2023).

Ia juga mengatakan, TN jarang bersosialisasi dengan warga dan cenderung tertutup.

"Kalau kegiatannya di luar, kita enggak ngerti. Bahkan Keluarganya juga gak tau," tandasnya.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunSolo.com, Anang Ma'ruf Bagus Yuniar)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini