TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Pesisir Barat Lampung, Jon Edwar meminta kepada masyarakat di wilayahnya agar tidak mudah percaya dengan hal-hal yang berbau klenik dan mistis.
Terlebih seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bisa berpikir secara rasional karena ia merupakan panutan bagi masyarakat.
"Seharusnya sebagai pimpinan kita harus lebih peka dengan hal-hal seperti itu, jangan sampai menjadi korban, karena ini menyangkut tentang kredibilitas seorang ASN," imbuhnya.
Pernyataan ini disampaikan Jon Edwar menanggapi kasus penipuan yang dialami oleh salah satu kepala dinas di Pesisir Barat, EA yang tertipu dukun pengganda uang hingga Rp 73,5 juta.
Seperti diketahui, seorang kepala dinas di Pesisir Barat Lampung berinisial EA tertipu hingga Rp 73,5 juta.
Baca juga: Kuwat Santosa Warga Sleman Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Ternyata Lulusan Teknik Geologi
EA tertipu rayuan HS yang menjanjikannya mendapat uang Rp 2 miliar jika mau sedekah Rp 30 juta.
Namun belakangan janji hanya janji belaka.
Uang Rp 2 miliar tak kunjung didapatkan, sebaliknya EA menderita kerugian hingga Rp 73,5 juta.
Plt Sekda Pesisir Barat, Jon Edwar menyesalkan adanya oknum kepala dinas yang ikut menjadi korban penipuan dukun pengganda uang.
"Kita sangat menyesalkan adanya pejabat yang ikut menjadi korban penipuan dukun pengganda uang," kata Jon Edwar, Rabu (9/8/2023).
Jon mengatakan kasus penipuan dukun pengganda uang yang dialami oleh EA, salah satu kepala dinas di wilayahnya menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tak terulang kembali di kemudian hari.
Menurut Jon Edwar, penipuan berkedok dukun pengganda uang ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia bahkan sudah sangat sering terjadi.
Namun tidak menjadi pelajaran bagi masyarakat.
Baca juga: Polda Jateng Sudah Periksa 11 Saksi Kasus Pembunuhan di Banjarnegara Berkedok Dukun Pengganda Uang
"Seharusnya sebagai pimpinan kita harus lebih peka dengan hal-hal seperti itu, jangan sampai menjadi korban, karena ini menyangkut tentang kredibilitas seorang ASN," imbuhnya.
Jon mengatakan kasus penipuan ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak agar jangan sampai terulang kembali dikemudian hari.
Jon Edwar mengimbau agar masyarakat berhati-hati jika melihat ada gejala modus penggandaan uang.
"Sebagai Pembina kepegawaian tentu kami sangat prihatin dengan kejadian ini, kami mengimbau kepada masyarakat khususnya ASN agar berhati-hati dan jangan sampai kasus seperti ini kembali terulang," pungkasnya.
Koper Ternyata Isinya Bantal dan Sarung
Sebelumnya EA (54), seorang pejabat kepala dinas di Pesisir Barat, Lampung menjadi korban penipuan hingga kehilangan uang sebesar Rp 73,5 juta.
Pelaku penipuan berinisial HS melakukan aksinya berkedok dukun pengganda uang.
Warga Desa Kalicita, Kecamatan Kota Bumi Utara, Lampung Utara itu berhasil 'merayu' korban untuk menginvestasikan modalnya dan nantinya akan menjadi miliaran rupiah.
HS menyebut uang korban akan disedekahkan kepada orang lain di antaranya kepada tetangga korban.
Nantinya, korban AE akan mendapatkam hasil yang banyak hingga miliaran rupiah dari hasil investasi tersebut.
Namun ternyata apa yang dijanjikan oleh pelaku hanya bualan belaka.
Jangankan mendapat uang miliaran rupiah, uang korban senilai total Rp 73,5 juta yang telah disetorkannya malah hilang tak bersisa.
Bahkan koper yang sebelumnya diminta pelaku HS untuk tidak dibuka dulu--disebut berisi uang Rp 2 miliar--isinya ternyata hanya bantal milik korban yang diambil pelaku saat di rumahnya.
(Tribunlampung.co.id/ Saidal Arif)
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Sekda Sesalkan Kadis di Pesisir Barat Jadi Korban Penipuan Dukun Pengganda Uang