"Soal permintaan maaf itu saya kira sudah ada dalam komunikasi-komunikasi sebelumnya," kata Elly Toisutta, Senin (7/8/2023).
Ia juga menuturkan, telah menyerahkan semua masalah yang dialami putranya ke pihak berwajib.
"Saya selalu orang tua dari awal memang melihat masalah ini harus diserahkan ke hukum, semoga masalahnya bisa cepat selesai," harap Elly.
Elly juga sudah masuk kantor setelah sebelumnya tak terlihat di ruangannya sejak kasus yang menimpa anaknya bergulir, terhitung Senin (31/7/2023) hingga Jumat (4/8/2023).
Baca juga: Banyak Rapat Penting, Ketua DPRD Kota Ambon Raib Dari Kantornya Pasca Penganiayaan Sang Anak
Minta Masyarakat Tak Hakimi Anaknya
Ia juga berharap, masyarakat tak menghakimi anaknya.
Ia menyebut, peristiwa penganiayaan hingga menimbulkan korban jiwa adalah ujian dan musibah yang bisa dialami oleh siapa saja.
"Dan saya berharap ini buat semua orang bukan hanya karena ibunya pelaku adalah seorang publik figur, untuk siapa saja, mari kita melihat ini sebagai sesuatu yang harus kita sikapi secara bijak. Jangan me-justifikasi dan lain sebagainya," kata Elly, Selasa (7/8/2023).
Ia juga berharap, masalah ini bisa cepat selesai.
"Dan semoga masalahnya bisa cepat selesai," tambah Elly.
Elly mengatakan, kejadian ini bisa sebagai bahan introspeksi diri.
“Saya kira ini ujian, ini musibah yang kita harus hadapi. Artinya hal ini untuk siapa saja pasti kita mengalami itu. Tapi dalam bentuk yang seperti apa, kapan waktunya kita tidak bisa memprediksi itu. Mungkin ini sebagai introspeksi,” kata Elly, Senin (7/8/2023).
Ia menambahkan, masalah yang dialaminya bukan untuk pihak keluarganya saja, namun juga semua orang.
"Mungkin masalah ini nanti bukan buat ibu Elly saja tapi ini buat semua orang," pungkasnya.
Baca juga: Usai Anaknya Aniaya Pelajar hingga Tewas, Ketua DPRD Kota Ambon Tak Terlihat di Kantor
Kata Akademisi
Abdul Manaf Tubaka selaku Akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon menyebut, Elly Toisuta gagal tanamkan nilai kehidupan sosial ke anaknya.