Saat mengurus administrasi kepulangan, Siti kembali menaruh curiga lantaran gelang yang melekat pada bayinya bukan atas namanya.
Namun pihak rumah sakit mengaku bahwa anak itu adalah anak kandung Siti.
"Tapi udah tau bukan (atas namanya) tetap dibuka terus, katanya disuruh simpen, yaudahlah pulang," terangnya.
Keesokan harinya, Siti didatangi dua orang perawat.
Mereka menanyakan gelang yang diberikan rumah sakit tersebut.
Keduanya juga ingin mengambil gelang tersebut untuk keperluan sebuah program.
"Itu pagi-pagi dia nyusul gelang, alasanya buat kunjungan jonhson. Itu gelang harus ketemu, sampe keluarga saya semua ikut nyari, dia pulang itu harus bawa gelang," katanya.
Gelang pun ketemu beberapa hari kemudian, dan langsung diantarkan Siti ke rumah sakit.
Saat itu, Siti kembali bertanya kepada rumah sakit apakah bayinya tertukar atau tidak, lantaran gelang tersebut bukan atas namanya.
Baca juga: Penjual Nasi Goreng di Bogor Kaget saat Satu Porsi Jualannya Dibayar Rp 28 Juta
Namun, pihak rumah sakit mengatakan, hanya gelangnya saja yang tertukar.
"Katanya cuma gelangnya aja yang ketuker," terangnya.
Ia pun pulang ke rumah dengan rasa mengganjal.
Siti masih yakin bahwa anak yang dirawatnya tersebut bukan anak kandungnya.
Ia juga terus mencoba mencari keberadaan bayinya dengan meminta alamat pasien yang ada di gelang tersebut.