Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Perkelahian antara dua keluarga di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu berakhir tragis.
Tiga dari empat orang yang terlibat perkelahian itu tewas di lokasi kejadian.
Mereka yang tewas masing-masing Dudi Sunsari (40) alias Dodi dan saudaranya Jono, warga Desa Padang Mumpo; serta Kani Hartono (29), warga Desa Batu Kuning.
Sementara itu putra Kani bernama Iin Fernando (29) dalam kondisi kritis karena menderita sejumlah luka akibat senjata tajam.
Baca juga: Kronologi Duel Maut di Semarang Gara-Gara Ada Cupang di Payudara, Pelaku Dibakar Api Cemburu
Iin kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah (RSHD) Manna.
Iin kini menjadi saksi kunci dalam peristiwa ini.
Polisi masih menunggu hingga kondisi Iin pulih untuk memintai keterangan terkait perkelahian yang menyebabkan 3 korban meninggal.
Ruang perawatan Iin di Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah (RSHD) Manna kini dalam pengawasan polisi.
Penjagaan ini dilakukan polisi untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
Bagaimana kronologis dan pemicu perkelahian yang menyebabkan 3 korban tewas, berikut selengkapnya dikutip dari TribunBengkulu.com.
Dipicu Soal Perebutan Batas Lahan
Informasi yang dihimpun TribunBengkulu.com, peristiwa itu terjadi di lokasi hamparan Sawah Ulu Kurawan, Desa Sebilo, Kecamatan Pino, Kabupaten Bengkulu Selatan, Senin (14/8/2023) pukul 09.47 WIB.
Perkelahian berujung tewasnya 3 orang ini diduga dipicu konflik lama antara dua keluarga, soal perebutan batas lahan.
Pemicu duel maut antara Kani - Iin yang merupakan ayah dan anak dengan Jono-Dodi (kakak adik) diduga kuat karena permasalahan lama, saling klaim lahan persawahan.
Baca juga: Berawal Cekcok Mulut, Perkelahian di Banjarbaru Ini Mengakibatkan Satu Nyawa Melayang
Bahkan permasalahan ini sempat dimediasi namun gagal karena kedua keluarga keukeh dengan pendapatnya masing-masing.
Warga Desa Batu Kuning Ardianto mengatakan, pemicu perkelahian berujung maut ini diduga masih faktor permasalahan lama, yaitu saling klaim lahan sawah.
"Kalau cerita-ceritanya permasalahan lama. Saling akui lahan persawahan tempat lokasi kejadian tersebut," kata Ardianto, yang juga Kades Batu Kuning Terpilih.
Diketahui Desa Batu Kuning terletak bertetangga dengan desa yang menjadi TKP duel maut antara dua keluarga ini yakni Desa Sebilo.
Menurut Ardiyanto, lahan persawahan tersebut memang milik keluarga Kani.
Namun, menurut keterangan Jono, persawahan tersebut sudah dijual oleh salah seorang keluarga Kani.
Kemudian, permasalahan tersebut dilanjutkan pembuktian dengan memanggil orang yang diduga menjual lahan tersebut.
Setelah dipanggil dan dipertemukan, keluarga Kani yang disebut-sebut sudah menjual lahan sawah itu membantah pernyataan Jono.
Kani mengaku tidak pernah menjual lahan sawah ke Jono.
Baca juga: Duel Maut di Ogan Komering Ulu Bikin Emak-Emak Lari Ketakutan, 1 Orang Tewas Ditusuk
"Kalau ceritanya sawah tersebut sudah dibeli oleh orang tua Jono dari salah satu saudara Kani," kata Ardianto.
"Setelah dipertemukan dengan saudara Kani yang disebut menjual lahan kepada keluarga Jono, saudara Kani ini menyatakan tidak pernah menjualnya. Nampaknya, saling tidak terima lalu terjadilah perkelahian ini," jelas Ardianto.
Sementara itu, awal mula perkelahian berujung maut sampai saat ini belum diketahui.
Lantaran, tidak ada saksi mata yang melihat kecuali Iin yang kini dalam kondisi kritis.
Sementara itu Kepala Desa Ganjuh, Yayan Maryadi membenarkan kejadian perkelahian antara dua keluarga berujung maut tersebut.
Saat ini pihaknya bersama dengan personel TNI-Polri tengah menuju lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap korban duel yang meninggal dunia.
"Benar ada. Tapi untuk korban belum jelas siapa. Yang baru tau ini, Jono dan Dodi itu saudara merupakan warga Desa Padang Mumpo. Dan informasi 2 lagi warga Desa Batu Kuning, tapi belum tahu namanya," ungkap Yayan.
Sementara, untuk menuju lokasi duel maut itu harus membutuhkan kendaran khusus yang telah dimodifikasi.
"Jauh lokasi kejadian. Hanya bisa dijangkau menggunakan kendaraan khusus yang telah dimodifikasi," jelas Yayan.
"2 orang bersaudara Jono dan Dodi meninggal dunia. Yang dua bersaudara lagi satu meninggal satu dalam kondisi luka-luka," kata Yayan.
Polisi Selidiki Penyebab Perkelahian
Polisi masih menyelidiki penyebab terjadinya duel maut dua lawan dua di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu, Senin (14/8/2023).
Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan Iptu Susilo SH mengatakan sampai saat ini perkelahian serta pemicu perkelahian berujung maut ini belum diketahui secara pasti.
Tidak ada saksi mata melihat kecuali korban bernama Iin yang saat ini masih dalam kondisi kritis.
"Belum tahu motif dan pemicu pertikaian tersebut terjadi. Pengungkapan tersebut menunggu korban bernama Iin yang masih kritis. Karena di lokasi tidak ada orang lain kecuali empat korban tersebut," kata kasat.
Ketiga korban ditemukan sudah meninggal.
Sedangkan korban bernama Iin yang saat ini kritis tidak ditemukan lagi di lokasi kejadian.
Posisinya saat ditemukan jauh dari lokasi persawahan.
Diperkirakan Iin pergi menjauh dari TKP untuk menyelamatkan diri.
Sementara yang mengetahui atau melihat kejadian selain 4 pelaku perkelahian ini juga belum diketahui.
"Masih kita selidiki siapa yang mengetahui kejadian tersebut. Untuk Iin, tadinya ditemukan sudah jauh. Mungkin korban berusaha menyelamatkan diri," ungkap kasat.
Dalam peristiwa perkelahian maut ini polisi juga sudah mengumpulkan sejumlah alat bukti seperti pisau dan senapan angin yang ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian.
"Semua bukti beberapa sudah dikumpulkan. Ada 3 buah pisau dan satu senapan angin. Namun, alat bukti lainnya terus dilakukan pengumpulan oleh personel," jelas kasat.
Iin Jadi Saksi Kunci
Sementara itu ruangan perawatan Iin di Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah (RSHD) Manna kini dalam pengawasan polisi.
Iin Fernando adalah saksi kunci kasus perkelahian dua keluarga di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu yang menyebabkan 3 korban tewas.
Ruang tempat Iin dirawat dijaga ketat oleh anggota kepolisian untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Tujuan penjagaan melindungi korban agar tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkap Kasi Humas Polres Bengkulu Selatan, AKP Sarmadi kepada TribunBengkulu.com.
Kondisi Iin berangsur membaik. Karena korban hanya mengalami beberapa bagian luka bacok.
Jika sudah membaik dan kondisi pulih kembali, Iin baru bisa dimintai keterangan oleh polisi.
"Tunggu kondisi korban membaik. Jika sudah baik, tentu korban sebagai saksi kunci dalam perkara tersebut sangat membantu pengungkapan suatu perkara. Jadi, jawaban korban sangat dibutuhkan," jelas Sarmadi.
Sumber: (TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra)
Diolah dari artikel yang telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Polisi Selidiki Penyebab Duel Maut Tewaskan 3 Warga Bengkulu Selatan, Pisau dan Senjata Angin Disita