TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kronologi jembatan gantung ambruk di Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (17/8/2023) saat lomba tangkap bebek.
Saksi, Gusti (19) mengatakan saat perlombaan sedang berlangsung, masyarakat ramai menyaksikan perlombaan dari atas jembatan gantung.
Melihat ramainya masyarakat yang menyaksikan perlombaan tersebut, panitia perlombaan mengimbau agar masyarakat tidak menyaksikan perlombaan dari atas jembatan gantung karna bisa berbahaya mengingat beban yang terlalu berat.
Baca juga: Jembatan Gantung Sekadau Ambruk saat Lomba Tangkap Bebek, Puluhan Orang Terjun Bebas ke Sungai
Akan tetapi imbauan dari Panitia Perlombaan Lomba Bebek tidak ditanggapi oleh beberapa masyarakat yang menyaksikan perlombaan tersebut dari atas jembatan gantung.
Hingga pada pukul 16.40 Wib, nasib malang menimpa sejumlah orang karena jembatan gantung yang menampung beban masyarakat yang menonton perlombaan menangkap bebek tiba-tiba putus dan menimpa beberapa masyarakat yang sedang mengikuti perlombaan menangkap bebek.
Kejadian nahas itupun menyebabkan sebanyak 28 orang terluka, yang terdiri dari luka ringan sebanyak 23 orang dan korban sudah di perbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Sedang luka berat sebanyak 5 orang, di mana 1 orang mengalami patah faktur, 1 orang mengalami patah bagian kaki, 1 orang mengalami patah bagian tangan kanan, 2 orang mengalami patah bagian kaki kiri.
Para korban saat ini diketahui sedang dirawat di Puskesmas Nanga Taman sebanyak 4 orang dan 1 orang di rujuk ke RSUD Sekadau.
Keterangan Polisi
Musibah tak terduga terjadi saat memeriahkan HUT ke-78 Republik Indonesia.
Saat perlombaan menangkap bebek, jembatan gantung di Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau itu ambruk.
Sebanyak puluhan warga yang berada di atasnya ikut terjatuh ke sungai.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sekadau, Iptu Rahmad Kartono mengatakan, berdasarkan data sementara, 28 warga jadi korban. Mereka mengalami luka-luka hingga patah tulang.
“Yang patah tulang ada 5 orang. Mereka dirawat di RSUD Sekadau,” kata Rahmad saat dihubungi, Kamis malam.
Rahmad menjelaskan, peristiwa tersebut berawal saat digelar lomba menangkap bebek di sungai.
Sebanyak puluhan orang mengikuti perlombaan itu. Sementara ada puluhan lain yang menonton dari atas jembatan.
“Saat perlombaan tengah berlangsung, jembatan tiba-tiba ambruk. Warga yang di atasnya jatuh ke sungai,” ujar Rahmad.
Dugaan sementara, jembatan gantung tersebut ambruk karena kelebihan beban.
Sampai saat ini, jumlah korban masih dalam pendataan.
Pihak kepolisian juga telah memanggil dan memeriksa seorang pria yang diduga panitia perlombaan tersebut.
“Yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan,” tutup Rahmad.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kronologi Insiden Jembatan Ambruk saat Perlombaan Tangkap Bebek, Puluhan Orang Jatuh ke Sungai,