Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) kepada 5.030 pekerja di industri hasil tembakau (IHT), yang mayoritasnya adalah pelinting sigaret kretek tangan (SKT).
Dari jumlah itu, sekitar 4.700 orang di antaranya adalah karyawan PT HM Sampoerna Tbk.
Penyerahan BLT sebesar Rp1,5 juta per orang itu diberikan secara langsung oleh Khofifah Indar Parawansa di fasilitas produksi Sampoerna Rungkut 2 Surabaya.
Khofifah pun meminta ribuan pekerja tersebut untuk menunjukkan buku tabungan yang baru saja diterima.
Serentak mereka langsung mengangkat buku tabungan yang disertai sorak-sorai bahagia dari para pekerja yang mayoritas didominasi oleh kelompok perempuan ini.
“Sudah ada buku tabungan dan BLT juga dicairkan, panjenengan semua juga bisa tambah bahagia sejahtera,” kata Khofifah, Jumat (24/8/2023).
Baca juga: Kepala Desa Dipolisikan Warga Akibat Tak Terima BLT Berbulan-bulan, Kejari Akan Lakukan Pemanggilan
Dia mengatakan, kebersamaan para pekerja itu begitu indah. Kebersamaan yang dilihat ketika penyerahan BLT itu terus merawat semangat toleransi dan tepo seliro yang sudah mewarnai perjalanan bangsa ini.
“Semoga bermanfaat, dan bapak ibu semua bisa terus bahagia,” sambungnya.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Restu Novi Widiani mengatakan, ribuan pekerja itu berasal dari lima pabrikan IHT yang ada di Jawa Timur.
“Ini sengaja kami tempatkan di pabrik PT HM Sampoerna Tbk. karena 4.700 di antara penerima BLT itu adalah pekerja di Sampoerna,” ungkapnya.
Dia menambahkan, secara keseluruhan BLT yang akan disalurkan memiliki sasaran 9.259 orang, tersebar di 54 perusahaan yang berasal dari 38 kabupaten/kota di Jatim.
Untuk jumlah anggaran yang dikeluarkan oleh Pemprov Jatim sendiri mencapai sekitar Rp13,9 miliar.
“Jumlah bantuan yang akan diterima sebenarnya Rp300 ribu sebanyak lima kali pencairan, namun kita salurkan satu tahap sekaligus yang nantinya tiap pekerja menerima Rp1,5 juta,” ungkapnya.
Restu menambahkan, untuk pencairan pertama ini memang dimulai dari titik Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Surabaya dan Pamekasan, karena jumlahnya luar biasa mencapai 5.030 orang.
Untuk sisanya ada di Bakorwil Madiun sejumlah 1.864 orang, Bakorwil Bojonegoro ada 1.502 orang, Bakorwil Malang ada 859 orang, dan di Bakorwil Jember ada 3 orang.
“Sisanya sebanyak 4.229 penerima BLT, akan dilakukan penyaluran sesuai kesepakatan antara perusahaan, Bank Jatim serta proses pencairannya,” ucapnya.
Direktur Sampoerna Elvira Lianita menuturkan, sebuah kehormatan bagi pihaknya untuk menjadi tuan rumah kegiatan penyaluran BLT DBHCHT yang mayoritas penerimanya adalah ibu-ibu yang memproduksi rokok linting tangan atau dikenal dengan Sigaret Kretek Tangan (SKT).
“Penyaluran BLT DBHCHT hari ini tentunya sangat bermanfaat untuk menunjang kesejahteraan para karyawan. Yang lebih istimewa lagi, tepat pada tanggal 27 Agustus nanti, Sampoerna berusia 110 tahun,” ujarnya.
Dia mengatakan, atas nama perusahaan dan puluhan ribu pelinting SKT, pihaknya mengucapkan terima kasih atas kepedulian Gubernur Jawa Timur beserta jajaran Pemprov Jatim yang senantiasa memperjuangkan kelangsungan tenaga kerja IHT yang padat karya.
“Ini juga menjadi motivasi agar kami dapat terus menciptakan nilai tambah jangka panjang dalam hal peningkatan perekonomian masyarakat setempat,” jelasnya.
Elvira juga menjelaskan, pihaknya terus berupaya mewujudkan komitmen untuk mendukung kesejahteraan para karyawan.
“Kami bangga bahwa karyawan didominasi oleh perempuan-perempuan hebat yang mayoritas mengemban peran ganda sebagai tulang punggung keluarga,” pungkasnya.