TRIBUNNEWS.COM - Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan Kuliah Umum dengan menghadirkan dua narasumber pada Kamis (24/8/2023) pagi.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Prof Hilman Latief MA., Ph.D. dan Ketua Badan Wakaf Indonesia Kabupaten Karanganyar Dr Anas Aijudin, M.Hum. menjadi narasumber dalam Kuliah Umum ini.
Kuliah Umum ini merupakan agenda tahunan Fakultas Syariah.
“Kuliah umum ini dilaksanakan rutin tiap tahunnya, dan tema yang diangkat bergantian sesuai program studi. Untuk tahun ini, jatahnya untuk Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf,” kata Dr Ismail Yahya, M.A., Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta, dalam sambutannya.
Ismail Yahya mengatakan, Prodi Mazawa ini memiliki prospek karier yang menjanjikan.
“Prodi Mazawa ini peluang lapangan kerjanya menjanjikan, prospeknya luar biasa namun peminatnya masih kurang, dan sampai saat ini belum terjawab,” ujarnya, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Kamis (24/8/2023).
Baca juga: Dorong Kajian Keilmuan Terkait Zakat, Baznas Gandeng BRIN Sediakan Beasiswa Riset Bagi Mahasiswa
Kuliah Umum ini dimulai dengan pemaparan materi dari narasumber pertama, Prof. Hilman Latief, MA. selaku Dirjen PHU.
Mengangkat judul Philanthropy Action Lab For Sustainable Living, Hilman Latief mengatakan bidang filantropi muslim telah menyaksikan perkembangan dan perluasan yang sebelumnya belum pernah terjadi di ruang publik.
Sebagai informasi, filantropi adalah sikap dermawan dan tolong menolong terhadap sesama manusia, menurut KBBI.
Hilman Latief mencontohkan, ada banyak proyek di bidang pendidikan, perawatan kesehatan dan peningkatan pendapatan yang masif dilakukan oleh filantropi muslim.
Hilman juga menyampaikan mengenai laboratorium aksi filantropi yang menyediakan ruang keterlibatan dan peluang bagi masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi filantropi, perusahaan swasta, perguruan tinggi dan lembaga pemerintah.
Aksi ini bertujuan untuk menerjemahkan, menguji dan mempelajari konsep pemberdayaan serta pelestarian lingkungan hingga kualitas hidup di masyarakat.
Baca juga: Dirjen Bimas Islam Catat Peningkatan Tren Zakat di Indonesia
Sementara itu, narasumber kedua yaitu Anas Aijudin memberikan kuliah umum dengan judul Mendigdayakan Umat: Belajar Dari Baznas Kabupaten Karanganyar.
Anas memaparkan tentang potensi zakat dan wakaf, khususnya di Kabupaten Karanganyar.
Potensi itu terlihat dari pemasukan zakat, infak, dan sedekah tahun 2021 sejumlah Rp20 miliar dan meningkat menjadi Rp21 miliar pada 2022.
Kedua narasumber juga menyampaikan berbagai program pemberdayaan zakat dan wakaf sebagai acuan pengembangan keilmuan Prodi Mazawa.
Kuliah umum ini diikuti oleh 805 mahasiswa baru Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta.
Hadir pula kepala kantor Kementerian Agama, Ketua Baznas dan Badan Wakaf Indonesia se-Solo Raya.
Kegiatan ini juga disiarkan melalui kanal YouTube FASYA YouTube Channel.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait UIN Raden Mas Said Surakarta