Namun saat ditemukan pake sabu-sabu, wajah YS langsung berubah.
Baca juga: Pria di Blitar Nekat Jadi Kurir Sabu setelah Diberhentikan dari Pekerjaan Lamanya
Heri menjelaskan, pihaknya juga sempat mempertemukan YS dengan anaknya.
Saat itu, YS berteriak ke anaknya.
"Kami pun sempat mempertemukan YS dengan anaknya itu, dan si ibu itu berteriak-teriak kepada anaknya, 'tega, tega kamu'," ujar Heri, dikutip dari TribunJabar.id.
Ia mengatakan, GJ divonis lima tahun enam bulan, dan kini sisa tahanannya tinggal dua tahun tiga bulan.
"Kami sudah lakukan pemeriksaan secara intern ke GJ dan dia sudah dipindah ke sel," ujarnya.
"Dan dari pemeriksaan GJ, kami menemukan dua buah handphone dan sudah kami serahkan hp itu ke kepolisian," katanya seraya menyebut hp itu didapatkan GJ dari warga binaan yang sudah bebas lalu dititipkan.
Saat diinterogasi, kata Heri, kue brownies berisi sabu tersebut ada yang mengantarkannya dan meminta YS untuk memberikan ke GJ.
"YS tak begitu sering menjenguk anaknya itu. Kemarin saat kami tanyakan ke YS, dia mengaku ada yang mengantarkan kue itu kepadanya untuk diberikan ke anaknya. Kasus ini masih akan dilakukan pemeriksaan utamanya si ibu dan anaknya juga," kata Heri.
Ia mengatakan, kasus ini menjadi kasus pertama di Lapas Banceuy, Bandung.
"Saya menekankan ke petugas jangan sampai ketitipan barang dari keluarga warga binaan karena itu akan bahaya lantaran tak tahu isinya apa-apa," katanya.
"Kami juga sudah lakukan kerjasama dengan BNN, Polsek, dan Koramil untuk melakukan penggeledahan baik rutin maupun insidentil. Rutinnya itu seminggu sekali, sedangkan insidentil tergantung laporan dan kecurigaan," ucap Heri.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJabar.id, Muhamad Nandri Prilatama)