TRIBUNNEWS.COM - Warga Desa Dukuhtengah, Kecamatan Bojong, Tegal, Jawa Tengah punya cara tersendiri untuk mempertahanan warisan kesenian.
Untuk pertahankan warisan kesenian, warga Desa Dukuhtengah menyelenggarakan acara bertajuk Harmoni Budaya Kesenian.
Selain untuk tetap mempertahankan warisan kesenian, acara tersebut juga untuk merayakan HUT ke-78 RI.
Dalam acara yang digelar Selasa (22/8/2023) kemarin tersebut ditampilkan enam jenis tarian berbeda.
Dalam pementasannya, para seniman menampilkan keahlian masing-masing, ada yang memamerkan keahlian bela diri dengan membelah bata hebel, ada yang menampilkan kuda kepang, dan beberapa kesenian lainnya.
Kepala Desa Dukuhtengah, Waris menjelaskan, meskipun secara geografis wilayahnya terletak di bawah kaki Gunung Slamet, tapi memiliki berbagai warisan kesenian yang sampai saat ini masih tetap eksis dan banyak diminati.
Baca juga: Pemerintah Dorong Implementasi Budaya Toleransi untuk Lawan Intoleransi Berbasis Agama
Sehingga untuk semakin mengenalkan dan menjaga eksistensi warisan kesenian tersebut, sering diadakan kegiatan harmoni budaya terutama ketika ada hari besar atau perayaan tertentu, seperti belum lama ini yakni dalam rangka meriahkan HUT ke-78 RI.
Kesenian yang ditampilkan seperti Kuda Kepang Turonggo Sukma Jati, Kuntulan Al Hidayah, Pencak Silat PSHT, Prabasari, Kuntulan Bintang Galas Banyu Mudal, Pagar Nusa, serta tarian-tarian dari setiap RT.
Semua kesenian tersebut, diikuti mulai anak kecil, remaja sampai orangtua di Desa Dukuhtengah, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.
"Kami berharap, hadirnya pagelaran yang rutin terselenggara mudah-mudahan bisa membuat kesenian yang ada di Desa Dukuhtengah semakin maju dan berkembang. Sempat berhenti karena pandemi Covid-19, tapi sekarang ini kesenian mulai muncul lagi bahkan regenerasi ke anak-anak, remaja juga berminat," ungkap Waris.
Waris menambahkan, kesenian lain yang ada di Desa Dukuhtengah yakni Tebang Kencer, Kuda Kepang, Silat, Kuntulan, dan lain-lain.
Sementara beberapa kesenian tersebut, dikatakan Waris sudah ada sejak dulu tepatnya sekitar tahun 1970an.
"Sehingga sampai sekarang ini, kesenian masih terus dilestarikan oleh generasi selanjutnya, agar apa yang ditinggalkan oleh pendahulu tidak punah termakan zaman," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Warga Desa Dukuhtengah Tegal Pertahankan Warisan Kesenian Lewat Harmoni Budaya