News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hampir Dua Pekan Api Membakar TPA Sarimukti, Sejumlah Upaya Pemadaman Belum Berhasil

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap kebakaran membubung tinggi di atas TPA Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jabar. Hampir dua pekan api membakar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Hampir dua pekan api membakar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Pada hari ini, Senin (28/8/2023) merupakan hari kesepuluh api membakar TPA Sarimukti.

Sejumlah upaya yang dilakukan untuk memadamkan api pun belum belum membuahkan hasil.

Baca juga: Soal Kebakaran di TPA Sarimukti, Ini kata Gubernur Jabar hingga Sederet Upaya Pemadaman

Sepanjang hari, helikopter water bombing hilir-mudik melakukan upaya pemadaman dari udara.

Asap masih mengepul silih berganti di sejumlah titik, padam-menyala karena gas metana dan angin yang berembus kencang.

Namun, dibanding hari sebelumnya, luas wilayah yang masih terbakar sudah jauh berkurang.

"Sampai hari ini masih ada titik api kecil di lokasi ini dan asapnya juga masih ada," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, Prima Mayaningtyas, saat ditemui di TPA Sarimukti, kemarin.

Baca juga: Kebakaran di TPA Sarimukti Tak Kunjung Padam, Puluhan Warga Mulai Terserang ISPA

Masih menyalanya api, menurut Prima, membuat penutupan TPA terpaksa masih harus dilakukan.

"Kita belum bisa kembali memfungsikan (TPA) ini secara normal sebelum ada pernyataan ini aman. Kalau sudah aman baru kami akan fungsikan," kata Prima.

Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, mengatakan, upaya pemadaman melalui udara dengan helikopter water bombing tersebut berlangsung efektif. Meski kepulan asap masih tebal, jarak pandang sudah mulai bagus.

"Jika dibandingkan dengan kemarin pandangan sudah mulai terang, kalau kemarin-kemarin tebal sekali. Artinya menurut kami, pemadaman ini efektif dan sangat membantu," ucapnya.

Hanya saja, kata Aldi, hingga saat ini kepulan asap masih tetap ada karena tumpukan sampahnya masih sangat tebal, sehingga asap ini berdampak terhadap kesehatan warga hingga mereka mengidap ISPA.

Baca juga: Gas Metana, Embusan Angin Hingga Panas Ekstrem Bikin Sulit Padamkan Api di TPA Sarimukti

Selain menggunakan helikopter, pemadaman juga terus dilakukan oleh 12 mobil penyemprot api.

Jumat (25/8) lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahkan turun langsung memimpin upaya pemadaman.

Untuk mempercepat pemadaman, ujar Gubernur, air yang digunakan terlah dicampur dengan bahan khusus.

"Karena kita tahu tumpukan sampah ini ada gas metana yang panas dan menimbulkan potensi kebakaran kalau ada oksigen. Jadi airnya bukan H2O biasa, tapi sudah tercampur sesuatu yang sangat istimewa," ungkapnya.

Menyoal penumpukan sampah di kawasan Bandung Raya yang terjadi imbas kebakaran di TPA Sarimukti, Gubernur mengatakan sudah membuat lokasi penampungan sampah perkotaan sementara yang lokasinya tak jauh dari TPA Sarimukti. Ia berharap, Senin (28/8) ini penanggulangan sampah sudah beres 100 persen.

"Paling telat Senin pagi sudah bisa membuang sampah secara normal," ujarnya.

Gubernur juga mengatakan bantuan berupa sembako untuk warga yang terdampak dan kebutuhan lainnya seperti dapur umum sudah mulai disalurkan.

"Insya Allah semua akan baik-baik saja, asalkan seluruh warga mendoakan dan bekerja sama, juga mewaspadai karena musim kemarau masih berlangsung sampai Oktober," ujarnya.

Ia mengingatkan masih ada dua bulan lagi kewaspadaan yang harus dipersiapkan agar hal serupa tidak terulang. Begitu pula koordinasi dengan BNPB, Basarnas, dan BMKG terus dilakukan untuk melakukan rekayasa cuaca.

"Untuk persampahan, saya minta warga mengurangi sampah dari sekarang dan harus menjadi kebiasaan. Jangan menunggu kedaruratan. Mengurangi dan mengelola sampah secara mandiri itu lebih baik," ucapnya.

"Karena kita tahu tidak semuanya sistem lingkungan sanggup menanggulangi produksi sampah di kota dan kabupaten," ucapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Dudy Prayudi, mengatakan penutupan TPA Sarimukti sejak Selasa lalu telah membuat smua TPS di Kota Bandung overload.

"Kemarin sudah 95 persen TPS overload, ditambah weekend ini. Jadi, kami berharap bahwa Senin sudah bisa dibuang ke Sarimukti," ujarnya saat ditemui di TPS Babakan Siliwangi, Minggu (27/8).

Baca juga: TPA Sementara Disiapkan Pemprov Jabar untuk Tampung Sampah dari Bandung Raya

Ia mengatakan, pembukaan lahan baru untuk penampungan sampah darurat di Sarimukti akan mengurangi overload di TPS meski kondisinya tak akan langsung sepenuhnya normal.

"Kami biasanya setiap hari ada 241 rit. Tapi, sekarang jika Senin bisa mulai pembuangan di tempat darurat itu ya hanya bisa 98 rit. Pasti masih agak sulit untuk mengejar. Maka, jika Senin dibuka untuk pembuangan ke Sarimukti kami memprioritaskannya untuk truk yang kemarin sempat antre tapi tak bisa membuangnya ke TPA yang totalnya itu ada 188 truk," ujarnya.

Status darurat sampah Bandung Raya, ujar Dudy, masih berlaku seperti yang tertuang dalam SK gubernur per 24 Agustus 2023. Bahkan kemungkinan, Kota Bandung juga akan mengeluarkan SK Plh Wali Kota terkait darurat sampah Kota Bandung

"Nanti akan ada satgas yang menanganinya. Tak hanya kami, melainkan melibatkan pula stakeholder yang ada di pemkot. Kami juga mengajak masyarakat untuk bisa berkontribusi juga agar bijak mengurangi sampah dengan memilahnya, bahkan mengolah sampah supaya bisa selesai di sumber dengan tidak diangkut ke TPS karena TPS kondisinya penuh semua lantaran TPA ditutup," ucap Dudy. (hilman kamaludin/syarif abdussalam/nandri prilatama)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sudah Hari Kesembilan, Api yang Bakar TPA Sarimukti di Bandung Barat Belum Bisa Dipadamkan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini