Ia menambahkan serangan terhadap mahasiswa sebagai pembela HAM merupakan serangan terhadap HAM secara keseluruhan.
Terlebih, gerakan mahasiswa memiliki peran yang sangat penting, sah, dan berkontribusi positif dalam memastikan pemerintah menjalankan kewajiban HAM terutama bagi masyarakat Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat.
"Kami juga mendorong, agar Polda Sumatera Barat aktif melacak keberadaan pelaku pengancam dan meminta pertanggungjawabannya secara hukum," Katanya.
Selain itu, perlu bagi semua komponen pemerintah (terutama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Polda Sumatera Barat) memberikan rasa aman bagi mahasiswa dalam menyampaikan pendapatnya serta agenda-agenda pembelaan HAM lainnya dalam membela HAM masyarakat Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat.
Baca juga: Viral Mahasiswa UIN Bukittinggi Tolak Gubernur Sumbar: Pihak Kampus Malu, Orator akan Disanksi
Mahasiswa UIN Bukittinggi Tolak Kehadiran Gubernur Sumatera Barat
Viral di media sosial mahasiswa UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menolak Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, Selasa (22/8/2023).
Dalam video yang beredar di Instagram dan WhatsApp Grub itu, Mahyeldi ditolak dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) bagi mahasiswa baru.
Video itu beredar beberapa potong yang direkam dari berbagai lokasi yang berbeda.
Dalam video terlihat beberapa mahasiswa naik ke panggung, persis di depan Mahyeldi menyampaikan beberapa tuntutan.
Sementara dari sisi kiri dan kanan panggung, dipenuhi dengan sejumlah spanduk dengan berbagai tulisan. Salah satunya 'tuntaskan isu PSN Pak Gubernur, #Hamdilarang' .
Kemudian dalam video itu pula terlihat dan terdengar orasi yang disampaikan disambut riuh oleh banyak mahasiswa yang duduk di tengah aula.
Mahasiswa itu mengenakan seragam hitam putih dengan berbagai atribut yang diduga mahasiswa baru UIN M. Djamil Djambek Bukittinggi.
Dari narasi yang beredar, peristiwa itu disebut terjadi siang tadi ketika Mahyeldi hendak mengisi materi dalam kegiatan tersebut.
Presma Dema UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Ahmad Zaki saat dihubungi TribunPadang.com membenarkan aksi penolakan itu.