"Kejadian sekitar pukul tiga sore, Pak Gubernur tidak jadi menyampaikan materi, beliau langsung balik kanan ke Padang," ujarnya.
Ia mengatakan, mahasiswa menolak Mahyeldi memberikan materi karena persoalan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Air Bangis, Pasaman Barat tidak kunjung diselesaikan.
"Aksi kawan mahasiswa ini menolak kedatangan Gubernur Mahyeldi yang mana akan memberikan materi tentang orasi ilmiah, kami menolak keras karena masalah Air Bangis belum selesai," ujarnya.
Zaki menuturkan, mahasiswa UIN Bukittinggi kecewa dan mengutuk keras terhadap tindakan Gubernur Sumbar karena mengabaikan dan tidak peduli dengan ribuan masyarakat Air Bangis yang demo selama lima hari di Padang.
Bahkan, kata dia, saat itu aparat juga bersikap represif dengan menangkap masyarakat, aktivis bahkan pendamping hukum masyarakat.
Zaki menyebut secara tidak langsung demo tersebut diikuti sekitar 2.500 mahasiswa baru dan sekitar 30 pengurus Dema UIN Bukittinggi.
Akibat demo tersebut, Gubernur Mahyeldi tidak jadi menyampaikan materi dan pergi dari ruangan.
"Kita meminta agar Gubernur Sumbar Mahyeldi menyelesaikan persoalan tersebut dan mencabut PSN di Air Bangis, Pasaman Barat," ujar Zaki.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Jaringan Pembela HAM Sumbar Kutuk Teror Terhadap Presma UIN Bukittinggi: Tangkap Pelaku! dan VIRAL Gubernur Sumbar Mahyeldi Ditolak Mahasiswa UIN Bukittinggi, Ternyata Soal PSN Air Bangis