News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden DEMA UIN Bukittinggi Dapat Ancaman Pemunuhan setelah Kritik Gubernur Sumbar

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Tangkapan layar ancaman terhadap Presiden DEMA UIN Bukittinggi, Ahmad Zaki. (Kanan) Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M Djamil Djambek Bukitinggi menolak keras kedatangan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (22/8/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Ahmad Zaki, Presiden Dewan Mahasiswa (DEMA) UIN Sjech M. Djamil Djambek, Bukittingi, Sumatera Barat, diteror orang tidak dikenal (OTK).

Ahmad Zaki diancam akan dibunuh setelah lakukan penolakan terhadap Gubernur Sumbar Mahyeldi saat Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) beberapa waktu lalu.

Teror yang dialami Ahmad Zaki tersebut pun ditanggapi oleh Jaringan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) Sumatera Barat.

Mereka mengutuk keras tentang intimidasi yang dilakukan OTK terhadap Ahmad Zaki.

Direktur Walhi Sumbar Wengki Purwanto yang juga bagian dari Jaringan pembela Hak Asasi Manusia (HAM) Sumbar menilai sejak aktif membela dan memperjuangkan hak asasi masyarakat Nagari Air Bangis, mahasiswa telah mendapat berbagai ancaman, baik langsung maupun tidak langsung.

Terbaru, Ahmad Zaki Presiden Mahasiswa UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dilaporkan mendapat teror dan ancaman pembunuhan dari orang tidak dikenal.

Baca juga: Mahasiswa Tolak Kehadiran Gubernur Sumbar, UIN Bukittinggi: Kami Sangat Malu

"Kami mengutuk keras tindakan pengancaman tersebut. Pelaku harus ditangkap dan diadili! Negara harus hadir dan melindungi mahasiswa," ujar Wengki dikutip Senin (28/8/2023).

Wengki mengatakan pengungkapan kasus pengancaman mahasiswa akan menjadi bukti bahwa Negara akan hadir atau abai dalam melindungi mahasiswa yang telah memperjuangkan dan membela HAM masyarakat Nagari Air Bangis.

"Pengungkapan kasus ini, sekaligus akan menjadi alat verifikasi, apakah pelaku berasal dari state actor atau non state actor," kata Wengi.

Tidak dapat dipungkiri, kata Wengki, gerakan mahasiswa sesungguhnya telah membantu pemerintah, dalam menjalankan kewajibannya untuk melindungi dan memenuhi hak asasi masyarakat Nagari Air Bangis dari dugaan skenario perampasan ruang hidup masyarakat (diantaranya) melalui usulan Proyek Strategis Nasional (PSN) seluas kurang lebih 30.162 hektare.

Mahasiswa melalui berbagai gerakannya, telah mengingatkan pemerintah Provinsi Sumatera Barat, bahwa jika usulan Proyek Strategis Nasional terus dilanjutkan, maka akan ada ribuan jiwa masyarakat Air Bangis yang akan terdampak.

Mereka akan kehilangan ruang hidup. Lahan yang diusulkan, jelas belum clear dan clean digunakan sebagai kawasan industri.

Pemerintah semestinya mengapresiasi mahasiswa yang telah mengingatkan, agar pemerintah mengutamakan kepentingan rakyat dibanding kepentingan pengusaha.

Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M Djamil Djambek Bukitinggi menolak keras kedatangan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (22/8/2023). (Instagram padanginfo_id)

Baca juga: Mahasiswa Tolak Kehadiran Gubernur Sumbar, UIN Bukittinggi: Kami Sangat Malu

"Komnas HAM harus segera menginvestigasi kasus ini dan memberikan perlindungan terhadap mahasiswa (pembela HAM), serta mengkoordinasikan situasi ini kepada institusi POLRI. Pelaku pengancam harus ditangkap dan diadili," ujarnya.

Ia menambahkan serangan terhadap mahasiswa sebagai pembela HAM merupakan serangan terhadap HAM secara keseluruhan.

Terlebih, gerakan mahasiswa memiliki peran yang sangat penting, sah, dan berkontribusi positif dalam memastikan pemerintah menjalankan kewajiban HAM terutama bagi masyarakat Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat.

"Kami juga mendorong, agar Polda Sumatera Barat aktif melacak keberadaan pelaku pengancam dan meminta pertanggungjawabannya secara hukum," Katanya.

Selain itu, perlu bagi semua komponen pemerintah (terutama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Polda Sumatera Barat) memberikan rasa aman bagi mahasiswa dalam menyampaikan pendapatnya serta agenda-agenda pembelaan HAM lainnya dalam membela HAM masyarakat Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat.

Sejumlah spanduk berisikan tuntutan terkait persoalan PSN di Air Bangis dalam demo penolakan Gubernur Sumbar Mahyeldi oleh mahasiswa UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Sumatera Barat, Selasa (22/8/2023) (istimewa)

Baca juga: Viral Mahasiswa UIN Bukittinggi Tolak Gubernur Sumbar: Pihak Kampus Malu, Orator akan Disanksi

Mahasiswa UIN Bukittinggi Tolak Kehadiran Gubernur Sumatera Barat

Viral di media sosial mahasiswa UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menolak Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, Selasa (22/8/2023).

Dalam video yang beredar di Instagram dan WhatsApp Grub itu, Mahyeldi ditolak dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) bagi mahasiswa baru.

Video itu beredar beberapa potong yang direkam dari berbagai lokasi yang berbeda.

Dalam video terlihat beberapa mahasiswa naik ke panggung, persis di depan Mahyeldi menyampaikan beberapa tuntutan.

Sementara dari sisi kiri dan kanan panggung, dipenuhi dengan sejumlah spanduk dengan berbagai tulisan. Salah satunya 'tuntaskan isu PSN Pak Gubernur, #Hamdilarang' .

Kemudian dalam video itu pula terlihat dan terdengar orasi yang disampaikan disambut riuh oleh banyak mahasiswa yang duduk di tengah aula.

Mahasiswa itu mengenakan seragam hitam putih dengan berbagai atribut yang diduga mahasiswa baru UIN M. Djamil Djambek Bukittinggi.

Dari narasi yang beredar, peristiwa itu disebut terjadi siang tadi ketika Mahyeldi hendak mengisi materi dalam kegiatan tersebut.

Presma Dema UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Ahmad Zaki saat dihubungi TribunPadang.com membenarkan aksi penolakan itu.

"Kejadian sekitar pukul tiga sore, Pak Gubernur tidak jadi menyampaikan materi, beliau langsung balik kanan ke Padang," ujarnya.

Ia mengatakan, mahasiswa menolak Mahyeldi memberikan materi karena persoalan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Air Bangis, Pasaman Barat tidak kunjung diselesaikan.

"Aksi kawan mahasiswa ini menolak kedatangan Gubernur Mahyeldi yang mana akan memberikan materi tentang orasi ilmiah, kami menolak keras karena masalah Air Bangis belum selesai," ujarnya.

Zaki menuturkan, mahasiswa UIN Bukittinggi kecewa dan mengutuk keras terhadap tindakan Gubernur Sumbar karena mengabaikan dan tidak peduli dengan ribuan masyarakat Air Bangis yang demo selama lima hari di Padang.

Bahkan, kata dia, saat itu aparat juga bersikap represif dengan menangkap masyarakat, aktivis bahkan pendamping hukum masyarakat.

Zaki menyebut secara tidak langsung demo tersebut diikuti sekitar 2.500 mahasiswa baru dan sekitar 30 pengurus Dema UIN Bukittinggi.

Akibat demo tersebut, Gubernur Mahyeldi tidak jadi menyampaikan materi dan pergi dari ruangan.

"Kita meminta agar Gubernur Sumbar Mahyeldi menyelesaikan persoalan tersebut dan mencabut PSN di Air Bangis, Pasaman Barat," ujar Zaki.

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Jaringan Pembela HAM Sumbar Kutuk Teror Terhadap Presma UIN Bukittinggi: Tangkap Pelaku! dan VIRAL Gubernur Sumbar Mahyeldi Ditolak Mahasiswa UIN Bukittinggi, Ternyata Soal PSN Air Bangis

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini