Namun keesokan harinya, bayi bernama Muhammad Agustus itu mengalami demam tinggi hingga harus dirawat di Puskesmas Tanjung Raja.
Bayi kemudian dirujuk ke RSUD Kayuagung untuk penanganan lebih lanjut.
Tak kunjung membaik, bayi berusia tiga hari itu akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Asiah menduga meninggalnya sang bayi ada hubungannya dengan penyuntikan yang dilakukan YE.
Setelah pemakaman, Asiah pun meminta pertanggungjawaban dari bidan tersebut.
Namun, jawaban dari bidan tersebut malah membuat Asiah semakin kecewa.
"Kata bidan, anak saya itu makannya salah, padahal baru umur dua hari, cuma minum ASI," papar Asiah.
Keluarga mencoba bersabar dan menunggu itikad baik dari bidan YE.
Hampir dua pekan setelah meninggalnya Muhammad Agustus, bidan tak juga menunjukkan itikad baik.
Keluarga akhirnya memutuskan untuk membawa kasus tersebut ke jalur hukum.
Diduga diberi makan pisang
Baca juga: Babak Baru Kasus Bayi Tertukar, Siti-Dian Bakal Lapor Polisi, RS Sentosa Tak Mau Dituding Penjahat
Terkait kejadian bayi berusia tiga hari meninggal setelah diduga disuntik bidan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Ogan Ilir buka suara.
Dari hasil pemeriksaan dokter, ditemukan adanya cairan dan gumpalan kuning di tubuh bayi tersebut.
Cairan itu diduga adalah pisang yang sudah dikonsumsi bayi tersebut sehingga membuatnya sesak napas.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinkes Ogan Ilir, Hendra Kudeta, dilansir TribunSumsel.com.