TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 4 orang meninggal dalam tabrakan maut antara Bus Eka dengan Bus Sugeng Rahayu, Kamis (31/8/2023).
Selain itu, 14 orang mengalami luka-luka akibat kecelakaan yang terjadi di Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Salah satu saksi kecelakaan, Yoyok Nugroho mengatakan dua sopir bus meninggal di lokasi.
Penyebab tabrakan diduga kedua bus menghindari pejalan kaki yang tewas dalam kecelakaan ini.
Kecelakaan ini berawal saat kedua bus melaju dengan kecepatan tinggi berlawanan arah.
"Bus Eka dari utara ke Surabaya. Bus Sugeng Rahayu melaju arah Surabaya ke Solo," katanya.
Baca juga: Kecelakaan 2 Bus di Jalur Ngawi-Madiun, Sopir Bus Eka Tewas Terjepit, 15 Korban Lainnya Luka-luka
Tabrakan terjadi saat kedua bus mencoba menghindari penyeberang jalan, warga setempat.
Bukannya selamat, kedua bus justru adu banteng.
Kerasnya tabrakan mengakibatkan body bus rusak parah, bahkan kap atau atap salam satu us sampai terlepas.
"Korban sementara 4 meninggal dunia. korban luka 14,"terang Nugroho.
Korban luka-luka ada yang terjepit di body bus sehingga evakuasinya cukup lama.
Kerasnya suara tabrakan juga membuat warga setempat langsung berbondong-bondong ke lokasi kejadian.
Perlu diketahui, jalur ini termasuk rawan kecelakaan karena medannya yang lurus sehingga banyak kendaraan melintas dengan kecepatan tinggi.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Ngawi, 2 Bus Adu Banteng Tewaskan 3 Orang dan 15 Korban Lainnya Luka
Polres Ngawi telah mendatangi lokasi kejadian, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara.
Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono menyebut kecelakaan adu banteng melibatkan Bus Eka jurusan Surabaya dengan Bus Sugeng Rahayu (Sumber Group) tujuan Solo.
Ia menegaskan, pihaknya hingga kini masih fokus melakukan proses evakuasi kepada para korban.
"Masih ada korban terjepit, yaitu Sopir Bus Eka yang sudah berhasil dievakuasi (kondisi meninggal) dibawa ke RSUD Ngawi," katanya, dikutip dari kanal YouTube METRO TV.
Argowiyono melanjutkan, pihaknya juga masih menghimpun jumlah korban dari kecelakaan maut tersebut.
Data sementara ada 18 orang menjadi korban.
"Data jumlah korban awal ada 15 orang luka-luka kemudian 2 meninggal dunia di lokasi, 1 meninggal saat menuju rumah sakit.
Baca juga: Rombongan dari Kalbar Kecelakaan di Tol Malang-Pandaan, 2 Tewas dan 6 Luka-luka, Ini Identitasnya
"Korban luka ada di dua rumah sakit, Rumah Sakit Geneng yang terdekat dari lokasi kejadian dan sebagian ada dibawa ke RSUD Ngawi," tambahnya.
Argowiyono mengatakan, hingga kini belum bisa menyimpulkan penyebab adu banteng dua bus dari PO yang berbeda itu.
Polres Ngawi masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan para saksi mata.
"Kita masih lakukan pemeriksaan, sementara kita hanya bisa menyampaikan benar terjadi kejadian sekira pukul 05.40 WIB. Akan kita update kembali," tambah Argowiyono.
Argowiyono turut menyampaikan akses di lokasi kejadian ditutup total.
Para pengendara yang akan melintas sudah diarahkan untuk mengambil jalur alternatif.
"Tidak ada kemacetan, tapi yang pasti di lokasi masih kita sterilkan karena banyak masyarakat yang melihat,"
"Bus segera kita evakuasi dengan alat berat," tambah Argowiyono
Baca juga: Anggota TNI yang Meninggal akibat Kecelakaan Tunggal di Kendari Diduga Babinsa di Koramil Mandonga
Terakhir, Argowiyono menyampaikan lokasi kejadian kerap terjadi kecelakaan. Namun waktu kejadiannya tidak berdekatan.
"Kita fokusnya menolong korban dan evakuasi bus agar bisa segara dilintasi," tandasnya.
Pengakuan Penumpang
Sri Utami, penumpang asal Kertosono, Jawa Timur, menjadi korban selamat dalam kecelakaan ini.
Saat peristiwa kecelakaan itu terjadi, Sri Utami naik bersama sang suami, Sutarjan.
Sri Utami dan Sutarjan hanya mengalami luka ringan.
Saat terjadi adu moncong, keduanya mengaku sedang tertidur.
"Tadi tidur, bangun-bangun sudah (kecelakaan)," kata Sri Utami.
Ia menuturkan saat terbangun, kondisi bus sudah ringsek, bagian atas bus sudah rusak.
Baca juga: Polsek Sekatak di Kaltara Digeruduk Warga Buntut Kasus Kecelakaan yang Menewaskan Seorang Korban
"(Bagian) depannya juga sudah hancur," lanjutnya.
Sri Utami pun tidak bisa menyembunyikan ekspresi kaget begitu mengetahui bis yang ia tumpangi terlibat kecelakaan.
"Turun-turun langsung menggigil. Kaget, namanya bagun tidur," ungkapnya.
Diketahui saat peristiwa kecelakaan, Sri Utami dan Sutarjan duduk di bangku sebelah kiri nomor 5.
"Kursi nomor 5 sebelah kiri. (Naik) Bus Sumber," jelasnya.
Video viral
Video pasca-kecelakaan adu banteng Bus Eka dan Bus Bus Sugeng Rahayu tersebar di media sosial.
Dikutip dari akun Instagram @andreli_48, tampak dalam video kedua bus rusak parah.
Bahkan ada bus yang atapnya hingga lepas dari bodinya.
Video sudah ditonton lebih dari ribuan kali dan mendapatkan ratusan komentar dari warganet.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul KRONOLOGI Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Sugeng Rahayu di Ngawi: Hindari Penyeberang, 4 Meninggal Dunia