Saat itu, warga sekitar dikejutkan dengan suara dari korban Bakti Ajis Munir yang berteriak meminta tolong.
Warga pun segera masuk ke dalam kediaman korban, dan mendapati Bakti Ajis Munir serta pelaku yang anaknya sendiri terkapar bersimbah darah di dalam kamar.
Sementara jasad Sri Widiastuti ditemukan tergeletak di ruangan dapur.
Hasil penyelidikan, pelaku mengaku sakit hati terhadap kedua orang tuanya karena kerap dimarahi sejak kecil.
Puncak kekesalan pelaku memuncak beberapa hari terakhir, setelah ia dituding menggelapkan uang perusahan milik keluarga.
Untuk informasi, pelaku sendiri bekerja di perusahan pengolahan kardus milik ayahnya. Ia bertugas mengatur keuangan di perusahaan tersebut.
Bahkan, ia mengaku sakit hati atas perkataan sang ayah yang memintanya menyebut satu hal yang bisa membuat orang tuanya bangga.
“Lo tuh dari lahir sampai detik ini coba sebutin satu saja apa yang membuat orang tuamu bangga," kata Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharso, mengulangi perkataan korban yang memicu amarah pelaku, saat ungkap kasusnya pada Jumat (11/8/2023).(TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)