TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Rumah Sakit Sentosa Bogor, Jawa Barat mengungkapkan sudah pernah menawarkan kompensasi kepada keluarga korban bayi tertukar.
Juru bicara RS Sentosa Gregg Djako mengatakan rumah sakit menawarkan kompensasi kepada masing-masing keluarga bayi yang tertukar sebagai bentuk tanggung jawab.
Baca juga: Siti dan Dian Resmi Laporkan Rumah Sakit Sentosa Bogor Karena Bayi Mereka Tertukar
Namun, tawaran tersebut ditolak Siti Maulia (37) dan Dian Prihatini (33) dengan alasan tidak cukup.
Kedua ibu tersebut kemudian melanjutkan laporan ke kepolisian.
"Sebenarnya kita ada penawaran kompensasi lain, tapi kemudian tidak ketemu penawaran itu. Pas RJ (restorative justice) di polres itu kita bicara tentang ganti kerugian. Tapi kita tidak ketemu kata sepakat dengan ibu bayi," kata Gregg, Sabtu (2/9/2023).
"Karena semua upaya mediasi, tawaran kompensasi, segala macam itu dianggap tidak cukup, dan kemudian minta maaf tidak cukup, ya sudah, kita mau apalagi selain menghadapi laporan pidana ini," jelasnya.
Rumah sakit dituding tidak sungguh-sungguh
Dian mengaku sedih mendengar tawaran ganti rugi dari pihak RS Sentosa.
Ia tak habis pikir dan merasa RS Sentosa seolah tak sunggung-sungguh bertanggung jawab.
Dian tak melihat ada upaya sunggung-sungguh dari pihak RS untuk meminta maaf.
Bahkan hingga saat ini Dian tak diberi penjelasan kenapa bayinya bisa tertukar dengan bayi milik Siti Mauliah.
Pihak RS Sentosa pun dikatakan Dian, terlihat menyepelekan tanggung jawabnya.
Baca juga: RS Sentosa Tempat Bayi Tertukar Dilaporkan, Kuasa Hukum: Kami Merasakan Hal yang Sama
"Kemarin Abang (pengacaranya) sempat mediasi dengan rumah sakit, menyampaikan mau ganti rugi dari RS tapi kok sedih saya ngedengernya gitu," kata Siti Mauliah di Polres Bogor, Jumat (2/9/2023) malam.
Menurut dia, pihak RS Sentosa seperti tidak mengedepankan perasaan korban.
"Rumah sakit kok kaya gitu, kayak kalau dia di posisi kita gimana," kata Dian lagi.
Dian juga menuturkan, sejak awal melahirkan dirinya tidak pernah diberikan anak kandungnya.
Sehari setelah melahirkan, Dian ingat betul kalau bayi yang diberikan padanya adalah bayi Siti Mauliah.
"Ternyata dari awal itu sudah dikasih bayinya bu Siti," kata Dian lagi.
Baca juga: Dua Keluarga Bayi Tertukar Datangi Polres Bogor untuk Laporkan RS Sentosa
Seingat Dian, ia hanya diperlihatkan anak kandungnya sesaat setelah melahirkan.
Namun saat itu kondisi Dian baru saja selesai operasi caesar.
"Saya hanya diperlihatkan anak saya saat lahir, beres operasi diperlihatkan, setelah itu saya tidak diperlihatkan lagi," tutur Dian.
Baru pada keesokan harinya, Dian baru dipertemukan dengan anaknya yang ternyata merupakan bayi Siti.
Diketahi Dian melahirkan pada 19 Juli 2022, sementara bayi Siti Mauliah lebih dulu lahir, yakni pada 18 Juli 2023.
"Dikasihnya tanggal 20, saya kan lahiran tanggal 19 siang. (Besok) Pagi-pagi dikasihnya, dan ternyata itu adalah bayinya Ibu Siti," jelas Dian lagi.
Untuk itu, kata dia, sejak awal dirinya meyakini kalau anak yang ia rawat itu merupakan anak kandungnya.
"Kenapa saya yakin, karena dari awal sudah dikasihnya udah bayi Ibu Siti," jelasnya.
Berbeda dengan Siti yang sempat memberikan ASI untuk anak kandungnya, Dian justru tidak merasakannya sama sekali.
"Belum sempat memberikan ASI, menggendong pun tidak pernah sama sekali," kata dia.
Tak ayal, Dian pun merasa sangat kecewa pada RS Sentosa.
Baca juga: Hotman Paris Bilang Idealnya RS Beri Uang Ganti Rugi Triliunan, Bos RS Sentosa Bogor Respon Begini
"IMereka tidak tahu gimana rasanya saya dipisahkan dengan bayi yang saya tunggu-tunggu, malah dikasih bayi ibu Siti," jelasnya.
Bahkan menurut Dian, hingga saat ini pihak RS Sentosa belum bisa menjelaskan penyebab bayinya tertukar.
"Belum ada (penjelasan). Cuma bilang, mereka kayak enggak yakin. Mereka juga bingung menjelaskan ke saya," ungkap Dian.
Siap hadapi laporan polisi
Siti dan resmi melaporkan PT Pelita Medika Sentosa atau RS Sentosa atas kasus dugaan menghilangkan identitas dua bayi laki-laki sehingga mengakibatkan keduanya tertukar.
Terkait laporan tersebut, Gregg Djako mengatakan saat ini rumah sakit sedang mempersiapkan tim pengacara menghadapi laporan tersebut.
"Rumah sakit sejak semula sudah sampaikan akan menghadapi semua laporan dan tuntutan kepada rumah sakit dalam kasus ini (bayi tertukar)," kata Gregg.
Baca juga: Ibu Bayi Tertukar Tolak Kompensasi, RS Sentosa Bogor: RS Ini Tipe C di Kampung, Bukan RS Kaya Raya
"Selain menghadapi, RS tentu akan mempersiapkan tim. Ya karena ini tidak bisa dihadapi sendiri. Yang begini toh harus dihadapi secara tim supaya kemudian bisa menghadapi secara baiklah," ungkapnya.
Gregg yang juga sebagai staf legal RS Sentosa Bogor mengaku sudah menduga sejak awal bakal dilaporkan atas kasus dugaan tindak pidana penggelapan asal-usul dan perlindungan konsumen Pasal 277 KUHP dan atau Pasal 8 jo Pasal 62 UU No 8 Tahun 1999.
Menurutnya, laporan tersebut adalah hak setiap warga negara dan manajemen rumah sakit menghargai hak hukum dari Siti dan Dina.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pasrah Dilaporkan 2 Ibu Bayi Tertukar, RS Sentosa Singgung Tawaran Ganti Rugi: Katanya Tidak Cukup
dan
Sedih Dengar Tawaran Ganti Rugi dari RS untuk Bayi Tertukar, Dian: Kalau Dia di Posisi Saya Gimana?