News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabut Asap Selimuti Bukittinggi, Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Ungkap Penyebab

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Kabut Asap

TRIBUNNEWS.COM - Kota Bukittinggi, Sumatera Barat beberapa waktu ini diselimuti kabut asap.

Kabut asap tersebut diduga dari kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.

Kepala Stasiun pemantau Atmosfer Global (GAW) Koto Tabang, Sugeng Nugrono mengonfirmasi hal tersebut.

"Penyebabnya ini kalau dilihat dari pemantauan melalui satelit, akibatnya adanya titik panas atau hot spot di beberapa wilayah luar Sumbar dan di Sumbar sendiri," kata Sugeng.

Sugeng merincikan, pantauan titik panas yang disebabkan oleh kebakaran kebakaran lahan ini tercatat ada di wilayah Sumatera Selatan.

Kalau di dalam Sumbar, menurut Sugeng, terpantau ada di wilayah Lunang Silaut Pesisir Selatan, lalu juga ada di wilayah Solok Raya.

"Kita belum bisa pastikan apakah kebakaran lahan ini akibat disengaja atau memang karena cuaca panas, tapi yang jelas memang kabut asap yang sekarang datang ini akibat adanya titik panas," ungkap Sugeng.

Baca juga: 110 Warga Desa Sungai Pelang Ketapang Terdampak Karhutla Mengungsi di 4 Titik Lokasi

Terkait dengan kondisi kabut asapnya, kata Sugeng, terdiri dari partikel yang kecil. Kemungkinan asap ini datangnya dari wilayah yang jauh atau luar Sumbar.

Kota Bukittinggi Diselimuti Kabut Asap, Gunung Marapi Tertutup

Kabut asap menutupi kawasan Kota Bukittinggi dan sekitarnya sejak Selasa (5/9/2023) pagi tadi.

Berdasarkan pantauan TribunPadang.com di kawasan Jam Gadang Bukittinggi, kabut asap tampak menutupi penampakan Gunung Singgalang dan Marapi.

Pada hari biasa, Gunung Marapi dan Singgalang ini bisa dilihat dari Jam Gadang. Namun, saat kabut asap terjadi, tak sedikit pun tampak gunung tersebut, diduga tertutup karena kabut.

Sugeng tetap menganjurkan kepada masyarakat Bukittinggi dan daerah lainnya di Sumbar untuk tetap memakai masker.

"Potensi yang menyebabkan sakit pernafasan bisa terjadi akibat kabut ini, walau tidak terlalu tetap lebih baik diantisipasi saja, apalagi bagi masyarakat yang rentan (ASMA, ISPA)," pungkas Sugeng.

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Karhutla di Wilayah Tetangga dan Sumbar, Penyebab Kabut Asap Selimuti Bukittinggi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini