Laporan Wartawan Serambi Indonesia Agus Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Pria paruh baya berinisial SAS Boang Manalu (41) tega merudapaksa putri tirinya sendiri yang masih duduk di bangku SMP dan kini berusia 15 tahun.
Aksi warga Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam dilakukan di rumahnya di sebuah desa di Kecamatan Simpang Kiri usai korban pulang dari sekolah.
Informasi yang diperoleh, awalnya pelaku memanggil korban dan memberikan sejumlah uang.
Saat uang sudah di dalam genggaman korban, pelaku menarik dan menyeret korban ke kamar tidur.
Di sanalah pelaku melanjarkan perbuatan bejatnya terhadap anak tirinya tersebut.
Peristiwa bejat tersebut dilakukan oleh pelaku sebanyak dua kali pada Maret 2023.
Perbuatan baru diketahui ibu kandung korban usai melihat muka anaknya pucat.
Baca juga: Sosok Bupati Maluku Tenggara, M Thaher Hanubun, Disorot usai Terseret Kasus Dugaan Rudapaksa
Barulah di situ korban menceritakan kalau dirinya sudah dinodai oleh ayah tirinya.
Tak terima, ibu korban melaporkan tindakan bejat pelaku ke Polres Subulussalam.
Kini pelaku SAS Boang Manalu telah divonis bersalah oleh Mahkamah Syariyah Subulussalam lewat nomor putusan 7/JN/2023/MS.SUS yang dibacakan pada Selasa (12/9/2023).
Majelis Hakim yang dipimpin Hakim Ketua, Junaedi menyatakan terdakwa SAS Boang Manalu terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan jarimah rudapaksa terhadap orang yang memiliki hubungan mahram dengannya.
Hal itu sebagaimana melanggar Pasal 49 Qanun Aceh No 6 tahun 2014 tentang hukum Jinayat, sebagaimana dalam dakwaan kedua Penuntut Umum.
“Menjatuhkan terhadap terdakwa SAS Boang Manalu berupa Uqubat Ta’zir penjara selama 180 bulan dengan dikurangi masa tahanan,” bunyi putusan itu.