News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Populer Hari Ini

Populer Regional: Siswi SD Buta di Gresik - Calon Pengantin Flare Prewed Bromo Muncul ke Publik

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut rangkuman berita populer regional mulai siswi SD buta karena ditusuk kakak kelas hingga calon pengantin 'Flare Prewed' bromo muncul ke publik.

"Tidak ada OTT. Itu tugas rutin biasa dari Propam dalam rangka supervisi," ujarnya seperti yang diwartakan Tribun-Medan.com, Minggu (17/9/2023).

Hadi menambahkan, AKP Gultom saat ini masih bertugas seperti biasa.

Hadi juga menyangkal bahwa AKP Gultom saat ini ditahan di Bid Propam Polda Sumut.

"Sama seperti yang dilakukan Inspektorat atau Satker yang bertugas dalam bidang pengawasan,"

"Kasat lantas tugas seperti biasa, kegiatan operasi zebra," pungkas Kombes Hadi Wahyudi

Bantahan AKP Pittor Gultom AKP Pittor Gultom saat dihubungi juga menyangkal kabar tersebut.

Saat dihubungi, ia sedang berada di sebuah acara, Sabtu (16/9/2023).

"Masih lagi di pesta aku, tidak betul itu, mana ada OTT, " ucapnya singkat.

Baca selengkapnya.

4. Dua Mayat Bayi Kembar Dimakamkan Satu Liang Lahad di TPU Seyegan, Polisi Buru Pelaku Pembuangan Bayi

Dua mayat bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan di sungai Buntung, Dusun Krasakan, Jogotirto, Berbah, Kabupaten Sleman , Kamis (14/9/2023). (Istimewa)

Dua mayat bayi perempuan diduga kembar yang ditemukan di Sungai Buntung, Jogotirto, Berbah akhirnya dimakamkan dalam satu liang lahad di UPTD Pemakaman Umum (TPU) Seyegan, Kabupaten Sleman.

"Dimakamkan kemarin (Jumat) di TPU Seyegan, yang milik Pemda Sleman. Saya berkirim surat ke Dinsos Sleman, permohonan izin tempat makam," kata Kapolsek Berbah, Kompol Parliska Febrihanoto, Sabtu (16/9/2023).

Saat ini, petugas Kepolisian masih memburu pelaku pembuang bayi dengan melakukan penyelidikan.

Petugas menggali informasi dari bidan seputar Berbah juga berupaya lain dengan memeriksa rekaman kamera pengintai atau CCTV yang mengarah di seputar lokasi kejadian.

Kasi Humas Polresta Sleman AKP Edy Widaryanta mengatakan, untuk dugaan sementara kedua bayi tersebut sengaja dibuang.

"Kemungkinan dibuang, tapi dugaan sementara bukan dari (warga) tempat itu. Beberapa bidan di daerah Berbah sudah digali informasi dari Reskim dan belum ada yang didatangi ibu hamil (dengan HPL September). Kami mencari upaya lain dengan mencari CCTV di daerah situ," katanya.

Pihak Kepolisian juga menggali informasi dengan menelusuri warga kampung di seputar lokasi kejadian dan belum ada kecurigaan Ibu mengandung kehilangan bayi.

Sejauh ini, pihaknya mengaku terus berupaya untuk mengungkap perkara tersebut.

"Kami terus berusaha mencari pelakunya," kata Edy.

Ia mengimbau kepada masyarakat apabila mengetahui informasi seputar temuan bayi tersebut untuk menginformasikan kepada pihak berwajib.

Baca selengkapnya.

5. Calon Pengantin 'Flare Prewedding' Bromo Akhirnya Muncul ke Publik, Ngaku Tak Sengaja, Kini Trauma

(Kiri) Video detik-detik saat lahan savana kawasan Gunung Bromo terbakar karena flare prewedding (Kanan) Calon pengantin yang akhirnya muncul ke publik. (Kolase Tribunnews.com)

Calon pengantin yang menggelar sesi foto prewedding dengan flare berujung kebakaran di kawasan Gunung Bromo akhirnya muncul ke publik.

Hendra Purnama alias HP (38) bersama calon istrinya mendatangi warga Tengger untuk meminta maaf secara langsung pada Jumat (15/9/2023).

Hendra Purnama tidak sendiri, turut hadir juga 3 orang lainnya yang diketahui ada di lokasi kejadian terlibat dalam proses foto prewedding.

Kelimanya bertemu warga Tengger di Balai Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Dalam pertemuan tersebut, menjadi momen pertama Hendra Purnama dkk tampil ke publik pasca-kebakaran di kawasan Gunung Bromo.

Video saat Hendra Purnama memberikan klarifikasinya jadi viral setelah diunggah sejumlah akun Instagram, seperti @undercover.id pada Sabtu (16/9/2023).

Hendra Purnama dalam kesempatannya menegaskan, kebakaran di kawasan Gunung Bromo terjadi secara tidak sengaja.

Dirinya bersama yang lain sudah berusaha memadamkan api dengan air seadanya.

"Kejadian ini tak sengaja. Saat kejadian kami sudah berusaha memadamkan dengan air mineral kemasan sebanyak lima botol," kata Hendra Purnama, dikutip dari Surya.co.id, Minggu (17/9/2023).

Hendra Purnama melanjutkan ceritanya, upaya pemadaman yang dilakukan berujung gagal.

Api merambat dengan cepat karena faktor angin dan keringnya rumput dampak musim kemarau.

"Kami tak dapat memadamkan," tegas warga Kota Surabaya ini.

Hendra Purnama kemudian meminta maaf kepada sejumlah pihak buntut kebakaran di kawasan Gunung Bromo.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini