TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Dua dari empat jenazah tanpa kepala yang ditemukan di wilayah Lampung beberapa waktu lalu perlahan mulai terkuak.
Diduga dua jenazah tersebut adalah nelayan asal Indramayu bernama Kasi (35) dan Tarsoni (25) yang mengalami kecelakaan di perairan seputar Cirebon Jawa Barat, sekitar satu bulan lalu.
Diketahui saat itu Kasi dan Tarsoni bersama dengan 10 nelayan lainnya menumpangi kapal Bintang Mutiara Jaya untuk mencari cumi-cumi.
Namun kapal tersebut mengalami kecelakaan akibat dihempas gelombang tinggi hingga nasib mereka pun tak diketahui.
Baca juga: Terima 20 Laporan Orang Hilang Pascapenemuan 4 Mayat tanpa Kepala, Ini Langkah Polda Lampung
Namun benarkah jasad tersebut adalah Kasi dan Tarsoni?
Hingga saat ini Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin belum memastikan terkait identitas mayat tersebut.
Pihaknya masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan identitas korban.
Hanya saja berdasarkan salah satu laporan yang diterima Polres Lampung Selatan, keluarga Kasi dan Tarsoni menyatakan bahwa pakaian yang dikenakan jasad tersebut sama persis dengan pakaian anggota kelurganya itu.
Diketahui sejak ditemukannya dua jenazah tanpa kepala di Lampung Selatan tersebut, pihak kepolisian membuka hotline center pengaduan terkait orang hilang.
Informasi ini juga disebar melalui akun sosial media dan diberitakan oleh media.
Hingga saat ini setidaknya sudah ada 16 laporan yang masuk ke hotline center Polres Lampung Selatan terkait jenazah anonim tanpa kepala tersebut.
Dari 16 laporan yang masuk ke hotline center Polres Lampung Selatan, salah satunya ada informasi bahwa jenazah anonim tanpa kepala merupakan nelayan asal Indramayu, Jawa Barat.
Baca juga: Terkait Penemuan 4 Mayat Tanpa Kepala, Polda Lampung Periksa 19 Saksi
Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menerima laporan masuk terkait informasi jenazah anonim tanpa kepala.
"Sampai saat ini sudah ada 16 laporan yang masuk. Dari laporan-laporan yang masuk tersebut salah satunya ada dari warga Indramayu Jawa Barat," kata Yusriandi, Selasa (19/9/2023).