TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Brigpol SH (Setyo Herlambang) baru empat bulan menjadi pengawal pribadi (wapri) atau ajudan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Pol Daniel Adtya Jaya.
Brigpol SH ditemukan tewas bersimbah darah di kamarnya di rumah dinas Kapolda Kaltara, Jumat (22/9/2023).
"Dia baru jadi Wapri saya sekitar tiga empat bulan," tandasnya.
Baca juga: Bukan Akhiri Hidup, Ajudan Kapolda Kaltara Tewas Diduga Akibat Kelalaian
Daniel menerangkan autopsi Brigpol SH dilaksanakan di RS Bhayangkara karena permintaan keluarga.
"Kami bekerjasama dengan Polda Jateng dan DVI Polri untuk melakukan pendalaman kejelasan apa yang dilakukan di sana," ujarnya,
Terkait luka jenazah, Kapolda tidak memaparkan dan meminta menanyakan di bagian kesehatan. Dirinya akan menerangkan hasil penyidikan ketika telah ada kejelasaan.
"Nanti kalau sudah ada yang jelas hasil penyidikan kami sampaikan. Penyidikan dilakukan gabungan ada Reskrim, Propram, Dokkes," tuturnya.
Ia menuturkan jenazah akan dimakamkan langsung di Kendal setelah proses autopsi selesai.
Pihaknya tidak memberikan informasi apakah ikut dalam prosesi pemakaman anak buahnya.
Sosok Brigpol SH
Sebelum menjadi ajudan, ia pernah menjabat sebagai Banit 3 Subden 1 Den Gegana Sat Brimob Polda Kaltara.
Brigpol SH pernah masuk sebagai pasukan Gegana yang termasuk dalam pasukan elite.
Berbagai terror yang terjadi di Indonesia baik menggunakan senjata api, bom maupun bahan kimia lainnya dapat ditangani dengan baik.
Para personel Gegana dilengkapi dengan kemampuan dan peralatan yang mumpuni dapat menganalisa setiap perkembangan jenis terror terutama yang menggunakan bahan peledak.
Baca juga: Ajudan Kapolda Kaltara Tewas, Jenazah Diautopsi di RS Bhayangkara Semarang, Dimakamkan di Kendal
Pasukan Gegana Korbrimob ini juga merupakan unsur pelaksana utama yang berada di bawah Dankorbrimob Polri.