News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soal Pemuda Pancasila Geruduk Mie Gacoan Medan, Bantahan Minta Jatah Parkir hingga Kata Manajer

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah anggota Pemuda Pancasila menggeruduk Mie Gacoan di Jalan Sisingamaraja, Kota Medan, diduga meminta jatah parkir di Mie Gacoan.

TRIBUNNEWS.COM - Beredar video anggota organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila geruduk gerai Mie Gacoan di Kota Medan, Sumatera Utara.

Penggerudukan tersebut disebut karena anggota Pemuda Pancasila minta jatah parkir ke Mie Gacoan.

Padahal, parkir Mie Gacoan Medan sudah dikelola oleh perusahaan.

Menanggapi hal tersebut, Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kota Medan, melalui Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) memberi klarifikasi.

Sekretaris BPPH MPC PP Kota Medan, Thomson A Hutahaean mengatakan, mereka tak minta jatah parkir.

Anggota Pemuda Pancasila Medan Kota datang ke Mie Gacoan karena mau makan.

"Hari itu, kader kami Pemuda Pancasila Medan Kota datang ke sana sehabis rapat di suatu tempat. Itu karena sekretarisnya mengajak makan ke situ. Kenapa ke situ, ya karena harganya agak murah," kata Thomson A Hutahaean, Kamis (28/9/2023).

Ia menegaskan, anggota Pemuda Pancasila tak meminta jatah parkir.

"Nah, jadi tidak seperti yang di video viral itu, katanya mau minta kelola parkir, bukan. Saat itu, kader PP hanya mau makan saja," tambahnya.

Baca juga: Pemuda Pancasila Medan Bantah Minta Jatah Parkir ke Mie Gacoan, Mengaku Hanya Datang untuk Makan

Ia menambahkan, soal ketegangan antara Pemuda Pancasila dan manajemen Mie Gacoan sudah diselesaikan di Polsek Medan Kota.

"Semalam kami dipanggil. Dua belah pihak oleh Polsek Medan Kota. Di situ kami mendampingi kader dari PAC PP Medan Kota untuk mengklarifikasi soal video viral itu," kata Thomson.

Kata Manajemen Mie Gacoan

Sementara itu, Manajer Legal Mie Gacoan Region III Romy Tampubolon mengatakan, kedatangan Pemuda Pancasila tersebut lantaran manajemen tak mengizinkan mereka mengelola parkir.

Ia berharap, pihak berwajib bisa bertindak.

"Kita minta bantuan kepada Polda Sumut dan Polrestabes Medan, ini kan meresahkan," ujarnya, Rabu (27/9/2023).

Mengutip Kompas.com, Romy menerangkan, pihaknya sebagai investor telah membuka lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja dari penduduk sekitar restoran.

"Karyawan di sini 85 orang, 35 orang berasal dari radius 25 meter sampai 100 meter dari lokasi restoran," ucapnya.

Ia mengatakan, saat kejadian, kehadiran ormas berseragam tersebut membuat pengunjung tak nyaman.

"Mereka makan, minum, antre, dengan memakai uniform (seragam) ormas pada malam hari," ungkapnya.

Namun, saat karyawan Mie Gacoan akan membersihkan meja karena ada pelanggan lainnya, ormas tersebut enggan memberikan kursi.

"Di mana pun perusahaan Gacoan di Medan ini, yang mengelola adalah perusahaan," tuturnya.

Kolase foto Mie Gacoan digeruduk anggota Pemuda Pancasila minta jatah parkir. Peristiwa tersebut pun viral di media sosial. (Kolase Tribunnews.com/Instagram @terang_media)

Baca juga: Buntut Pemuda Pancasila Diduga Minta Jatah Parkir ke Mie Gacoan, Bobby Nasution: Mintanya ke Dishub

Sentilan Wali Kota Medan

Bobby Nasution selaku Wali Kota Medan mengatakan, jika ingin mencari rezeki, maka carilah dengan cara yang bagus.

Bukan menakut-nakuti dan mengganggu pengusaha.

"Terkait Mie Gacoan, dari video itu ormas ini datang ke sana dan makan-makan. Kalau keterangan dan info yang saya terima dari kalian (media), mereka mau minta lahan parkir ya," kata Bobby, Kamis (28/9/2023).

Ia menambahkan, jika ingin minta jatah parkir, seharusnya bukan ke pengusaha di Kota Medan.

Bobby menambahkan, jika cari lahan parkir, datangnya ke Dinas Perhubungan.

"Mau cari rejeki di situ, carinya yang bagus. Tapi kita enggak tahu ya, keterangan ini infonya dari kalian ya. Dibilang di situ apa tadi, mereka mau minta lahan parkir. Kalau lahan parkir mintanya ke Dishub Medan, karena yang mengelola parkir itu Dishub, bukan tempat usaha," terangnya.

Namun, jika lahan parkir merupakan area off streat, maka harus datang ke Dinas Pendapatan Kota Medan.

"Itupun kalau di area parkirnya offstreat minta ke dinas pendapatan. Bukan pengusahanya," ucapnya.

Bobby pun mengajak seluruh elemen masyarakat unutk membantu Pemkot Medan dalam meningkatkan pendapatan ekonomi.

"Jadi sudahlah, ayo sekarang kita sama sama untuk ke siapapun ini ya. Hari ini kita mau bangkitkan ekonomi. Ayo buat iklim investasi kita semakin baik," terangnya.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunMedan.com, Anisa Rahmadani)(Kompas.com, Rahmat Utomo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini