TRIBUNNEWS.COM, KUNINGAN - Peristiwa babi nyelonong masuk rumah Ketua DPRD Kuningan, Jawa Barat, Nuzul Rachdy masih jadi buah bibir.
Terlebih video saat babi nyelonong masuk rumah Ketua DPRD Kuningan itu viral di media sosial.
Seorang pria diduga ajudan tampak panik sampai naik ke atas meja dapur.
Suasana ruang makan pun seketika heboh kala babi tersebut nyelonong masuk.
Kejadian menghebohkan warga tersebut terjadi sekira pukul 17.30 WIB, pada Rabu 27 September 2023.
Rumah Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy berada di bawah kaki Gunung Ciremai, Dusun IV RT.16 RW.04, Desa Maniskidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Terkini Nuzul Rachdy sang pemilik rumah hingga Kapolsek Jalaksana Iptu Imam Rubianto angkat bicara.
Keduanya membantah babi itu adalah babi ngepet, terlebih setelah ditangkap babi dibawa ke Polsek Jalaksana.
1. Babi Masuk Rumah Ketua DPRD Kuningan, Ajudan hingga Tamu Kocar Kacir
Dalam video berdurasi sekitar 53 detik, terlihat seekor babi berukuran dewasa itu masuk ke dalam rumah Ketua DPRD Kuningan.
Seorang pria berbaju putih tampak terkejut melihat seekor babi masuk garasi mobil.
Ia pun langsung panik berlarian ke dalam rumah dan mengajak para petugas hingga warga sekitar rumah.
Suasana rumah di ruang makan pun tampak heboh saat hendak menangkap babi hutan tersebut.
Bahkan, seorang pria diduga ajudan di rumah tersebut sampai naik ke atas meja dapur.
Babi tersebut berhasil ditangkap warga menggunakan karpet yang tersedia.
"Kebetulan saat ada babi masuk, di rumah Pak Ketua lagi banyak warga dan tamu dari daerah berbeda," ungkap Maman Desa Manis Kidul saat memberikan keterangan, sembari memperlihatkan video babi tersebut, Kamis (29/9/2023), dikutip dari Tribun Cirebon.
Kejadian itu sontak menimbulkan banyak keterangan beragam.
Terlebih kejadian itu malam 12 Rabiul Awal 1444 Hijriyah dan bersamaan tahun politik 2024.
"Iya, kejadian masuk babi itu malam tadi (Malam 12 Rabiul Awal). Kemudian soal komentar macam-macam saya gak paham," katanya.
"Ada tiga video yang kami terima, itu semua kejadian soal babi masuk rumah Pak Ketua benar," katanya.
2. Geger Babi Satroni Rumah Ketua DPRD Kuningan, Kapolsek Jalaksana: Bukan Babi Ngepet
Kejadian seekor babi masuk ke rumah Ketua DPRD Kuningan di Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, menimbulkan komentar beragam dari kalangan warga sekitar di Kuningan, termasuk ramai disebut babi ngepet.
Mengamati hal itu, Kapolsek Jalaksana Iptu Imam Rubianto mengungkap, hewan liar masuk ke rumah Ketua DPRD Kuningan itu jelas bukan babi ngepet.
"Itu babi benar hewan yang biasa hidup di hutan," kata Kapolsek Iptu Imam Rubianto saat dihubungi ponselnya, Jum'at (28/9/2023).
3. Babi Masuk Rumah Ketua DPRD Kuningan Karena Dikejar Anjing Pemburu
Kapolsek Iptu Imam mengungkap, babi masuk itu diduga akibat mendapat kejaran anjing pemburu.
Pasalanya, sebelum babi masuk ke rumah Ketua DPRD Kuningan.
"Kami mendapat informasi pada siangnya terjadi perburuan oleh komunitas. Ya ada perburuan babi hutan yang menggunakan anjing berburu itu," ujarnya.
Dari ancaman dan kejaran anjing, kata Kapolsek mengklaim bahwa babi itu masuk ke rumah Ketua DPRD Kuningan.
Terlebih lokasi perburuan itu tidak jauh dari kediaman Ketua DPRD Kuningan.
"Jadi, ketika ada komunitas berburu babi menggunakan anjing di hutan Ciniru, mungkin babi menyisir ke sebelah Utara hingga masuk ke rumah tersebut," ujarnya.
Mengenai babi yang berhasil di tangkap warga di rumah Ketua DPRD Kuningan, Kapolsek menyebut saat kejadian babi masuk rumah Ketua DPRD Kuningan.
"Ada beberapa anggota polsek ke lokasi dan membawa babi tangkapan. Hingga akhirnya di berikan lagi ke komunitas perburuan babi. Jadi, tidak ada babi di Polsek ya," ujarnya.
4. Respons Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy Rumahnya Disatroni Babi
Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy atau yang akrab disapa Zul memberikan komentar terkait babi masuk ke rumahnya.
"Kejadian babi masuk rumah benar," kata Zul saat dihubungi ponselnya, Kamis (28/9/2023).
Zul mengungkap kejadian hewan liar yang masuk ke rumah ini merupakan kali pertama.
Namun informasi banyak beredar hewan liar di lingkungan permukiman sekitar itu sering terjadi.
"Kalau Babi masuk ke rumah baru kejadian kemarin malam, namun adanya hewan liar selain babi, itu banyak beredar. Apalagi sekitar lingkungan desa kami masih banyak habitat fauna tertentu," ujarnya.
Babi liar yang berhasil ditangkap, Zul mengungkap telah dibawa ke Polsek Jalaksana.
"Ya babi yang kemarin kami tangkap itu dibawa ke Polsek Jalaksana," ujarnya.
Menyinggung soal babi itu benar jenis hewan liar atau babi ngepet, Zul mengungkap tidak tahu soal babi ngepet.
"Ah itu mah babi yang memang hewan liar. Jadi soal itumah gak tahu," katanya.
5. Sosok Nuzul Rachdy
Nuzul Rachdy yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Kuningan sekaligus Sekretaris DPC PDIP Kuningan.
Pria kelahiran 3 May 1961 ini ternyata, memiliki latar belakang kuat dalam pendidikan politik sejak kecil.
Sejak kecil, Nuzul Rachdy sering membaca buku tentang Presiden Soekarno dan mengikuti agenda partai zaman Orde Baru.
Hal itu disampaikannya dalam agenda BISIK (Bincang Politik Asyik), di ruang kerjanya, Kamis (11/8/2022).
Zul mengaku ideologi nasionalis mengalir dari sang ayah, juga pernah menjadi anggota DPRD dari PDI.
Nilai-nilai nasionalisme, kata Zul, makin tertanam setelah membaca buku-buku Soekarno.
"Ya mulai Di Bawah Bendera Revolusi, Indonesia Menggugat, itu saya baca sampai selesai. Dan itu mempengaruhi pemikiran saya," kata Zul, dilansir dari Tribun Cirebon.
Sejak SD, ia kerap melihat aktivitas-aktivitas politik yang ketika itu hanya diikuti tiga partai.
Zul mencermati bagaimana sentralistik kekuasaan membuat orang takut untuk berbicara hal berbeda dengan penguasa.
"Waktu itu kan Golkar, PPP dan PDI. Walau ada pemilu, orang sudah tahu pemenang pasti Golkar. Pemenang tunggal. Orang jadi takut untuk memiliki pandangan yang berbeda saat itu," ujar Zul.
Zul lalu terjun ke dunia jurnalistik, menjadi wartawan atau koresponden di daerah.
Melalui profesi kewartawanan itu, Zul semakin memperkuat jaringan dan relasi di masyarakat.
Memasuki masa Reformasi, Zul menyebut terjadi perubahan besar-besaran.
Ia pun turut mendirikan posko Gotong Royong yang diinstruksikan Megawati Soekarnoputri agar didirikan di Pulau Jawa dan Bali.
"Iya, waktu terjadi reformasi dan saya masih ingat, ketika Ibu Mega menginstruksikan pembangunan posko Gotong Royong daerah Pulau Jawa dan Bali. Saya disitu menggebu-gebu dan semangat mendirikan posko dengan bahan bangunan seadanya. Dan di situ mulai terbangun kepercayaan kader di sekitar mendaulat saya jadi ketua PDIP tingkat desa," ujar Zul lagi.
Berkat aktif dalam kegiatan, Zul pernah didaulat menjadi Ketua Ranting PDI tingkat desa.
Kisah lain saat menjadi kader PDI jaman dulu, kata Zul mengaku sering melakukan koordinasi dengan intansi pemerintah yang dikenal dengan Kantor Sosial Politik.
"Ya, siapapun kadernya, untuk partai kami dan PPP itu sering mendapat pembinaan dari Sospol (Sosial Politik)," ujarnya.
Masuk menjadi pejabat legislatif hingga sekarang menjadi Ketua DPRD Kuningan, Zul mengaku bahwa itu mulai mengikuti pemilihan legislatif 2004 hingga saat ini.
"Ya, saya di DPRD ini sudah empat peride atas kepercayaan masyarakat. Sebab untuk menjadi anggota dewan itu hanya satu, yaitu memberikan pelayanan dan perhatian pada masyarakat. Itu menjadikan saya untuk tetap melakukan pengabdian seperti ini," ujarnya. (tribun network/thf/TribunJatim.com/TribunCirebon.com)