Dikatakan Dian, awalnya ia tengah berada di dalam rumah.
Namun, tiba-tiba ia mendengar suara berteriak.
"Saya saat itu sedang di dalam rumah. Tiba-tiba ada orang teriak-teriak, saya kira itu pemilik rumah yang saya kontrak," katanya, dikutip dari TribunJogja.
Baca juga: Diduga Kecanduan Game Online, Remaja di Jakarta Timur Akhiri Hidup Lompat dari Lantai 13 Apartemen
Dian kemudian bergegas ke luar rumah untuk mencari sumber suara.
Saat ia keluar, sudah ada enam orang yang sedang merapat di lokasi dan membantu menangani OA.
"Waktu saya keluar rumah, orang itu (korban OA) belum meninggal. Dia posisinya lagi di tower sambil berayun-ayun," ungkapnya.
"Terus, saya ngabarin ke tetangga saya untuk hubungi polisi. Tapi, polisi belum sampai tiba-tiba orang itu (korban OA) jatuh," sambung Dian.
Mengetahui kejadian itu, Dian langsung merasakan panik dan tidak bisa berpikir panjang.
Sekujur tubuh Dian pun merasakan gemetar. Namun, ia menyempatkan diri untuk melihat korban tersebut.
"Pas jatuh kondisi dia (korban OA) masih hidup dan sempat ngeraung-raung kayak merintih kesakitan gitu. Enggak lama, orang itu (korban OA) diam. Saat dicek ternyata sudah meninggal dunia," bebernya.
"Setelah itu, polisi pada datang dan enggak tahu ngapain di sana (tempat kejadian perkara). Setelah itu, katanya mereka bawa korban ke rumah sakit," sambung dia.
3. Korban diduga memiliki gangguan jiwa
Dari informasi yang ia terima, Dian mengatakan korban diduga memiliki gangguan jiwa.
Namun, ia tidak mengetahui informasi lebih jauh sejak kapan orang tersebut mengalami penyakit tersebut.