Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNNEWS.COM - Kebijakan Kepala Sekolah SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid sempat mendapat kritikan dari sejumlah wali murid.
Imam Mujahid mengeluarkan surat tarikan sumbangan untuk biaya pembelian mobil sekolah baru.
Surat tersebut kemudian viral di media sosial dan membuat nama sekolah tercoreng.
Merasa dirinya bersalah, Imam Mujahid memilih mengundurkan diri dari jabatan Kepsek SMPN 1 Ponorogo.
Pengunduran diri disampaikan Imam Mujahid saat Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengumpulkan seluruh kepala SMP Negeri se bumi reog di aula SMPN 2 Ponorogo.
Baca juga: Soal Iuran Rp1,6 Juta di SMPN 1 Ponorogo, DPRD Minta Ditunda hingga Sekolah Kaji Ulang
Di tengah-tengah orang nomor satu di bumi reog menyampaikan pengarahan, Imam Mujahid maju.
Dia membawa map berwarna merah yang di dalamnya ada amplop berisi surat pengunduran diri.
“Hari ini saya menjadi penyebab tercemarnya Ponorogo. Saya dengan tulus hati mengundurkan diri sebagai kepala SMPN 1 Ponorogo,” ujar Imam Mujahid di depan kepala SMPN se Ponorogo dan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.
Dia mengatakan ini berawal sesuatu yang viral. Dia pun meminta maaf karena telah membuat kegaduhan beberapa waktu belakangan.
“Saya ikhlas daripada menjadi kegaduhan. Saya mohon maaf kepada semuanya,” kata Imam Mujahid dengan suara bergetar.
Kemudian Imam Mujahid menyerahkan map berwarna merah berisi amplop surat pengunduran diri kepada Sugiri Sancoko. Surat pengunduran foto itu diterima oleh Sugiri Sancoko.
Baca juga: Soal Tarikan Rp 1,6 Juta per Wali Murid di SMPN 1 Ponorogo, Ini Daftar Barang yang Akan Dibeli
Sebelumnya, Sebuah postingan tentang penarikan sumbangan oleh salah satu SMP Negeri Favorit di Ponorogo viral di media sosial.
Postingan itu diupload oleh akun instagram @infoponorogo. Dalam postingannya, ada muncul sebuah surat tarikan sumbangan. Di dalam foto tersebut ada point-point yang ditarik sumbangan.