Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berupaya meminimalisir dampak dari El Nino yakni kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa wilayah di Indonesia.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya dalam menangani kebakaran hutan dan lahan dengan dua cara yakni melalui darat dan udara.
Satgas darat dengan menggunakan pompa, selang, APD, kemudian juga sepeda motor - sepeda motor yang sudah dimodifikasi untuk bisa memadamkan.
Selanjutnya melakukan upaya dengan melalui operasi udara melalui penempatan helikopter di wilayah-wilayah prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan.
“Kemudian untuk operasi udara kita kerahkan sejumlah 35 Heli yaitu 13 heli patroli dan 22 Heli water bombing. Kenapa hanya 35, ini sudah dikerahkan dari seluruh Indonesia jadi seluruh Indonesia yang ada Heli water bombing dan patroli ini sudah dikerahkan semua,” ucapnya di Jakarta seperti ditulis Kamis (5/10/2023).
Baca juga: Kuasa Hukum PT Indobulidco Ungkap Nasib Karyawan Hotel Sultan Imbas Pengosongan Lahan
Adapun heli water bombing diarahkan ke 6 provinsi prioritas yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Riau dan Jambi.
Khusus operasi udara, BNPB tidak hanya mengirim helikopter ke wilayah prioritas saja, namun juga ke wilayah yang sedang alami kebakaran lahan lainnya.
“Jadi ketika daerah menetapkan status tanggap darurat, meminta bantuan BNPB untuk memadamkan api yang membakar, itu BNPB segera mengarahkan Heli water bombing,” ungkapnya.
Selain itu, BNPB bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain juga melakukan operasi udara dengan cara Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk memperkuat pemadaman dan juga menunjang keperluan lainnya.
“Kemudian teknologi modifikasi cuaca per hari ini, BNPB sudah melaksanakan 244 kali dengan jumlah garam yang sudah disebar adalah 341.580 kg. Sudah hampir 2 bulan terakhir TMC dilaksanakan terus-menerus, di Riau, Kalbar, NTT, Jawa Barat, Jambi, DKI Jakarta, Kalsel dan Sumsel,” tutur Suharyanto.
“Ke depan ini akan terus kita laksanakan menggunakan 10 unit pesawat bekerjasama dengan BRIN yaitu Jambi, Kalteng, Sumsel, Kalsel dan Riau,” harap dia.