TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswi SMP di Sragen, Jawa Tengah berinisial S menjadi korban perundungan yang dilakukan oleh teman perempuannya.
Aksi perundungan tersebut terjadi pada Agustus 2023 dan baru viral usai diunggah di media sosial.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP tempat korban belajar, Teguh Hartadi mengatakan S tidak dapat mengingat tanggal dirinya dipukul hingga ditendang pelaku.
"Peristiwa tersebut saya tanya anaknya, Nduk kira-kira itu kapan peristiwanya? Bulan Agustus katanya, tanggalnya lupa," ungkapnya, Rabu (4/10/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
Kasus perundungan terjadi di Jembatan Pajang, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.
Baca juga: Sekap, Aniaya & Cekoki Remaja dengan Obat Penenang, Pelaku Diringkus Polisi di Rumahnya
Sedangkan pelaku perundungan merupakan perempuan berinisial A yang dulu sempat satu sekolah dengan korban.
Pelaku A sudah tidak sekolah setahun lalu karena mengundurkan diri.
Terkait motif perundungan, pelaku A marah saat korban meliriknya di jalan.
Pelaku menganggap korban menantangnya sehingga terjadilah aksi perundungan.
Selain melakukan perundungan, pelaku juga meminta uang milik korban yang saat kejadian hanya membawa uang Rp10 ribu.
Teguh Hartadi menyatakan korban perundungan merupakan siswi kelas 9 SMP.
Baca juga: Siswa SMP Korban Perundungan Alami Patah Tulang Rusuk, Kini Memasuki Tahap Pemulihan
"Ada sebuah video viral, di mana video tersebut sudah tersebar ke masyarakat."
"Kemudian, saya memberi penjelasan, dari video tersebut, kalau yang dibully memang anak (didik) saya," paparnya,.
Diketahui, potongan foto kasus perundungan diunggah di akun Instagram @icws_infocegatanwilayahsragen pada Senin (2/10/2023) lalu.
Kapolsek Sambungmacan, Iptu Widarto menyatakan masih mendalami dan menelusuri lokasi perundungan.
Ia belum dapat menyimpulkan lokasi perundungan masuk ke wilayah Sragen atau Provinsi Jawa Timur.
"Mohon maaf, ini masih mencari informasi," jelasnya, Selasa (3/10/2023).
Baca juga: Wakapolres Cilacap Ungkap Kondisi 2 Tersangka Perundungan Siswa SMP
Sementara itu, Kasi SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Muhammad Farid Wajdi mengaku baru mengetahui adanya kasus perundungan pelajar di Sragen setelah viral.
Hingga kini pihaknya masih menunggu konfirmasi dari sekolah setempat agar kasus perundungan dapat segera ditindaklanjuti.
"Menunggu informasi dari sekolah dulu. Belum ada keterangan dari pihak sekolah, mohon maaf," terangnya.
Dalam potongan foto yang diunggah di akun Intagram terdapat keterangan sebagai berikut:
"Kiriman dari netizen..
Infonya video bvll**ng tsb terjadi si jembatan panjang yang terletak di perbatasan Jateng-Jatim.
Lokasi persisnya dekat lapangan Gringging, Sambungmacan, Sragen.
Dalam video durasi kurang lebih 50 detik itu, sekelompok remaja perempuan mengeroyok 1 remaja perempuan yang terlihat pasrah sama sekali.
Bahkan pada akhir video, sekelompok remaja tersebut menertawakan korban sambil mengump4t.
Kejadiannya sekitar awal bulan September 2023. Menurut info yg beredar, para pelaku masih sekolah di salah satu SMP di G*ondang Sragen.
Menurut info dari pengirim juga, para pelaku ini berulang kali melakukan kekerasan pada orang lain & sudah diselesaikan secara kekeluargaan, tapi masih kerap mengulangi perbuatannya lagi."
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari)