News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kebakaran Hutan dan Lahan

Kebakaran di Gunung Lawu, 100 Hektare Lahan Terdampak, Belum Sepenuhnya Padam

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Gunung Lawu, Kecamatan Jogorogo, Ngawi, Jawa Timur.

TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Lawu hingga saat ini masih belum padam.

Api muncul sejak akhir bulan September 2023 lalu hingga hari ini, Sabtu (7/10/2023) masih belum padam.

Luas lahan yang terdampak karhutla di Gunung Lawu pun masih terus bertambah.

Pada 2 Oktober 2023 lalu, tercatat ada delapan hektare lahan yang terbakar.

Selang sehari, kebakaran telah melahap 20 hektare lahan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Juli Padmi Handayani.

Mengutip TribunSolo.com, pada Rabu (4/10/2023), api telah membakar 60 hektare lahan.

"Luasan lahan yang terbakar sudah sampai 100 hektare," ucap Juli Padmi Handayani, Kamis (5/10/2023).

Tercatat, masih ada 10 titik api yang berada di Hargo Tiling dan sekitarnya.

Baca juga: Status Kebakaran di Gunung Lawu jadi Tanggap Darurat, Bupati Karanganyar: Supaya Cepat Ditangani

"Untuk hari ini ada 10 titik api, titik itu berada di Hargo Tiling dan sekitar dengan titik yang sama," tambahnya.

Water Bombing

Pihak terkait pun melakukan pemadaman menggunakan helikopter dengan cara water bombing.

Rencananya, water bombing dilakukan pada Jumat (6/10/2023) pagi.

Namun, rencana tersebut meleset karena terkendala cuaca.

Water bombing pun akhirnya baru dilakukan pada sore hari kerena kondisi angin kencang.

"Untuk water bombingnya sebenarnya jadwal hari ini dari pagi, tetapi memang pagi tadi sudah melintas dan anginnya besar, jadi kita tergantung cuaca," kata Kalak BPBD Kabupaten Karanganyar, Juli PH kepada TribunSolo.com.

Saat sore hari, proses water bombing bisa dilakukan empat kali.

"Tapi sore tadi sudah bisa muter (helikopter), bisa memadamkan sebanyak 4 kali, sore tadi," jelasnya.

Selain water bombing, pemadaman api juga dilakukan dengan cara manual atau melalui darat.

Water bombing menggunakan helikopter juga direncanakan dilakukan hari ini, Sabtu (7/10/2023).

"Kita menunggu cuaca, untuk besok siang atau sore, pokoknya nanti kalau cuacanya bagus ya tetap pakai water bombing, kita mengingat cuaca," ujarnya.

POTRET DARI UDARA : Kawasan hutan Gunung Lawu yang terbakar di kawasan Jogorogo, Ngawi, Jawa Timur, Senin (2/10/2023). (TribunSolo.com / Tribunnews.com / Fajri Digit)

Baca juga: Viral Kondisi Mbok Yem Usai Lahan Gunung Lawu Terbakar, Enggan Turun karena Pikirkan Peliharaannya

Penyebab Kebakaran

Penyelidikan karhutla di Gunung Lawu diserahkan dari Polda Jawa Tengah ke Polda Jawa Timur.

Hal tersebut dilakukan karena api mulanya membakar kawasan Jogorogo, Ngawi, Jatim dan merembet ke Karanganyar, Jawa Tengah.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Satake Bayu Setianto mengatakan, pihaknya kini juga masih berupaya melakukan pengawasan dan pemadaman.

"Oleh karena itu, kita hanya berupaya melakukan pengawasan dan pemadaman," ucap Bayu, Kamis (5/10/2023).

"Proses penyelidikan diserahkan ke Polda Jatim," tambahnya.

Ia juga mengatakan, pihak Polda Jateng hanya melakukan pengawasan untuk upaya pemcegahan kebakaran.

"Pemadaman yang dilakukan satgas yang dterjunkan ke lokasi di atas berhasil," ucap Bayu.

"Kita hanya melakukan pengawasan untuk upaya pencegahan kebakaran berlanjut,".

"Karena di Jatim ditetapkan darurat tanggap bencana, maka kita menyesuaikan, lalu setelah padam langsung dihentikan," pungkasnya.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSolo.com, Mardon Widiyanto/Septiana Ayu Lestari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini