Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pertanian beraudiensi dengan Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul untuk menyambut rencana inisiasi Program Pemberdayaan Kelompok Muda di bidang pertanian, yang akan diimplementasikan pada 2025.
Diwakili oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti, Kementan memaparkan profil dan rancangan dari Program bertajuk Youth Entrepreneur and Employment Support Services – Scaling-Up Intervention (YESS-SI) di Sekretariat Daerah Gunung Kidul.
Adapun pemaparan dihadiri jajaran Pemerintah Gunung Kidul dan sekitar dua puluh Pemuda Pelaku Usaha Pertanian dari wilayah setempat.
Wakil Bupati Gunung Kidul, Heri Susanto menyambut baik kehadiran Program YESS-SI sebagai katalisator penumbuhan petani milenial yang akan menjawab berbagai tantangan yang dihdapi wilayah Gunung Kidul, di antaranya regenerasi petani dan ketahanan pangan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan, Dedi Nursyamsi, berpendapat senada dengan hal tersebut.
“Estafet petani selanjutnya adalah pada pundak generasi muda, mereka mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan pertanian. Dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas untuk memajukan pertanian Indonesia secara modern dan berorientasi ekspor agar Indonesia menjadi negara agraris yang mandiri pangan,” ujar Dedi dalam siaran persnya, Minggu (8/10/2023).
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Rismiyadi, berharap ke depannya petani milenial dari wilayah Gunung Kidul yang saat ini telah mampu menunjukkan kesuksesannya, dapat turut dilibatkan dalam menggerakkan minat dan keterlibatan kelompok muda lain dalam sektor pertanian.
Melalui audiensi yang dilaksanakan, Pemkab Gunung Kidul berkomitmen akan melakukan persiapan secara matang sebelum implementasi Program YESS-SI di tahun 2025.
Baca juga: Kemenkes Lakukan Penyelidikan Epidemiologi terhadap Kasus Antraks di Gunung Kidul DIY
"Persiapan itu melalui identifikasi petani milenial yang akan menjadi calon penerima manfaat, mobilizer, dan Fasilitator Muda. Tidak hanya itu, akan turut disiapkan rancangan District Coordination Team (DCT) dan District Implementation Team (DIT)," kata Rismiyadi.