Ditambahkannya, diperlukan peningkatan hubungan kerja sama seperti dalam bidang ekonomi untuk memperkokoh hubungan diplomatik kedua negara. Puan meyakini kerja sama Indonesia dan Jepang dapat berdampak besar untuk iklim perekonomian Asia.
"Seperti dalam bidang ekonomi, besar harapan kami kerjasama Indonesia dengan Jepang terus saling menguatkan, sehingga kedua negara kita bisa menjadi motor penggerak kemajuan ekonomi Asia," sebutnya.
Puan merinci berbagai peningkatan kerja sama ekonomi yang bisa dilakukan Indonesia dan Jepang.
Menurutnya, Jepang dapat ikut berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan, apalagi dalam revisi Undang-Undang (UU) Nomor 3 tahun 2022 tentang IKN yang baru saja disahkan DPR, investor diberikan hak guna usaha (HGU) hingga 190 tahun.
Baca juga: Bamsoet Sebut Taksi Terbang EHang 216 Akan Beroperasi di IKN
Selain itu, Puan juga mendorong komitmen perusahaan otomotif Jepang untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi, khususnya untuk kendaraan listrik. Saat ini, Pemerintah Indonesia tengah menggencarkan penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi pemanasan global.
Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, terdapat 11 perusahaan otomotif asal Jepang yang memiliki pabrik perakitan kendaraan di Indonesia hingga Oktober 2023 ini.
Sedangkan pada tahun 2022 lalu, total produksi kendaraan roda empat atau lebih di Indonesia mencapai 1,17 juta unit, dengan kontribusi dari perusahaan otomotif asal Jepang sebesar 83,31 persen. Hal ini dinilai menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi kendaraan terbesar di ASEAN.
"Tentunya kami berharap Jepang dapat menjadi sahabat yang turut berinvestasi di Indonesia dalam berbagai sektor. Seperti di bidang otomotif, maupun juga dalam pembangunan IKN Nusantara yang sudah berjalan," tandasnya.