Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu dipandang sebagai langkah strategis pemerintah untuk mengatasi kurangnya pasokan listrik di wilayah Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kendala pasokan listrik tersebut dengan memanfaatkan potensi geothermal yang ada di Gunung Poco Leok.
Berkenaan dengan itu, Koordinator Komunitas Masyarakat Adat Poco Leok Raimundus Wajong mengimbau masyarakat untuk mendukung pengembangan pemerintah terhadap PLTP Ulumbu tersebut.
Raimundus menilai, pemerintah pusat punya niatan baik untuk mengembangkan potensi energi panas bumi pada wilayah pelosok negeri.
"Kita harus berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo, walaupun Poco Leok berada di pelosok negeri, namun kita diperhitungkan secara nasional melalui Geothermal. Program Presiden Jokowi selalu pro terhadap masyarakat," kata Raimundus, Rabu (11/10/2023).
Baca juga: Penyerahan Sertifikat Hak Pengelolaan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores
Saat ini pasokan listrik beban puncak malam hari untuk wilayah Flores masih kekurangan 4-5 MW yang dipasok dari sistem interkoneksi Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Flores (Rangko) Labuan Bajo dan PLTU Ropa.
Menurutnya lewat pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi ini, nantinya juga akan ada pembangunan lanjutan seperti infrastruktur yang akan bermanfaat bagi warga setempat.
"Kita melihat betapa besar manfaat pengembangan PLTP Ulumbu sehingga mesti benar-benar kita dukung penuh," ungkapnya.
Sebagai informasi, Komunitas Masyarakat Adat Poco Leok merupakan gabungan masyarakat pemilik lahan serta masyarakat yang tidak masuk dalam pengembangan PLTP Ulumbu Unit V dan VI. Saat ini pengembangan PLTP ini sudah pada tahap pengadaan lahan, memasuki tahap pelaksanaan fase pengumuman hasil identifikasi dan verifikasi lahan.