TRIBUNNEWS.COM - HA (24), mahasiswi di Lubuklinggau, Sumatra Selatan meninggal di kamar kosnya setelah melahirkan tanpa bantuan medis.
HA diduga melakukan praktik aborsi seorang diri di kosnya yang berada di Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Rabu (11/10/2023).
HA ditemukan dalam kondisi tergeletak bersimbah darah oleh adiknya, RZ sekira pukul 09.30 WIB.
"Saat itu RZ melihat kakak kandungnya sudah tergeletak bersimbah darah di rumah tamu kosan," kata Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau, AKP Robi Sugara, Kamis (12/10/2023), dilansir TribunSumsel.com.
Mendapati hal itu, RZ lantas menghubungi pemilik kos bernama May dan dibantu beberapa warga.
Selanjutnya, mereka melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Baca juga: Wanita Melahirkan Tapi Tak Punya Bayi Jadi Petunjuk Polisi Ringkus Pelaku Pembuang Jasad Bayi Kembar
Polisi yang menerima laporan itu lantas mendatangi lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Saat melakukan olah TKP, polisi juga menemukan jasad bayi laki-laki di dalam kotak sampah.
"Saat di TKP ditemukan juga mayat seorang bayi laki-laki (masih ada ari-ari) di dalam kotak sampah plastik di depan kamar korban," ungkapnya.
Kedua jasad itu kemudian dibawa ke ke Rumah Sakit Siti Aisya.
Namun, petugas medis menyatakan bahwa HA dan bayi laki-laki itu sudah meninggal sebelum tiba di rumah sakit.
Robi mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan tim medis, HA tewas karena mengalami pendarahan setelah melahirkan secara paksa.
Akibatnya, kantung ketuban pun pecah sehingga menyebabkan bayi yang ia lahirkan ikut tewas.
Dari hasil pemeriksaan, bayi yang dilahirkan HA diperkirakan berusia tujuh bulan.