TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang merekam guru dan murid laki-laki terlibat adu mulut di lingkungan sekolah menjadi viral.
Diketahui, insiden tersebut terjadi di SMK Negeri 1 Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Video tersebut menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @natunabekawan pada Selasa (17/10/2023).
Dalam video berdurasi 34 detik, tampak seorang guru laki-laki sedang memarahi murid laki-laki di teras sekolah.
Beberapa murid lainnya berkerumun saat perdebatan guru dan siswa tersebut terjadi.
Baca juga: Pernikahan di Tiongkok Viral di Media Sosial, Warganet Soroti Wajah Mempelai Pria
Tak hanya adu mulut, guru tersebut bahkan sempat mendorong siswa itu sambil memarahinya.
Terdengar jelas percakapan keduanya di mana guru tersebut menduga siswa itu menggedor pintu saat proses pembelajaran sehingga menganggu pelajaran.
“Siapa yang gedor, saya tanya baik-baik,” ucap guru itu dengan suara tinggi.
Siswa yang tertuduh menyangkal dan tidak terima lantaran ditampar.
“Kok bapak nampar pak, saya bilang nggak tau, bukan saya pak,” ujar siswa itu.
“Hei saya kan nggak nampar, saya tanya kamu siapa yang gedor,” balas guru tersebut.
Hingga artikel ini ditulis pada Rabu (19/10/2023), video tersebut telah diputar sebanyak 25 ribu kali.
Lantas bagaimana kronologi cekcok hingga berujung aksi penamparan tersebut?
Baca juga: Viral Pria Ludahi dan Tampar Lansia di Grobogan karena Masalah Parkir yang Tutupi Akses Rumah Korban
Kronologi Kejadian
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/10/2023), saat pelajaran berlangsung.
Mulanya, guru yang berinisal ST sedang mengajar siswa kelas X, namun ia tiba-tiba dikagetkan dengan suara gedoran pintu yang cukup kuat.
ST yang merasa terganggu kemudian mendatangi siswa berinsial R itu.
Cekcok tak terhindarkan antara ST dan R hingga menarik perhatian murid dan guru lainnya.
Insiden itu pun direkam oleh murid yang turut menyaksikan perkara itu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala SMK Negeri 1 Tanjungpinang, Delisbeth saat dikonfirmasi TribunBatam.id.
"Anak-anak di dalam kelas kaget. Lalu, guru keluar dan bertanya kepada siswa yang menggedor," ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (18/10/2023).
Delisbeth menyebut peristiwa itu terjadi akibat kesalahpahaman hingga membuat ST terpancing emosi.
"Salah paham, ada sebabnya kenapa guru agak meninggi suaranya, beliau terganggu dengan siswa yang berada di luar," jelas Delisbeth.
Baca juga: VIRAL Suami Baru Wafat, Wanita Ini Diamuk Mertua yang Ingin Rebut Harta, Hotman Paris Respon Begini
Delisbeth mengaku tidak mengetahui secara pasti, apakah siswa kelas XI tersebut ditampar atau tidak saat kejadian.
Sebab, pengakuan kedua belah pihak berbeda.
"Versinya beda-beda, guru bilang nggak. Siswanya bilang iya. Tapi saksi lain, bilang hanya dipegang saja," kata Delisbeth.
Pascakejadian itu, guru dan siswa yang bersangkutan dimediasi.
Kejadian ini, kata Delisbeth sudah diselesaikan secara kekeluargaan, antara guru dan murid sepakat berdamai.
Tanggapan Gubernur Kepri
Dikonfirmasi Kompas.com, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menyayangkan perbuatan tersebut.
Ansar mengaku akan mencari tahu penyebabnya hingga terjadi perbuatan yang sempat viral tersebut.
Bahkan akan meminta klarifikasi dari dinas terkait.
“Secepatnya saya cek, tentunya ada sebab akibatnya hingga hal itu terjadi. Saya akan minta penjelasan dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri,” kata Ansar yang dihubungi, Kamis (19/10/2023).
Kata Disdik Kepri
Senada dengan Gubernur Ansar, Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Kepri, Andi Agung membenarkan adanya kejadian tersebut.
Namun, Andi juga tidak mengetahui secara pasti apa penyebabnya hingga terjadi insiden itu.
Pihaknya telah melakukan rapat kecil untuk mencari solusi.
“Saya sudah langsung mengutus Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) ke SMKN 1 Tanjungpinang. Kemarin mereka sudah melakukan rapat kecil untuk mencari solusinya,” ungkap Andi.
Baca juga: Populer Regional: 5 Fakta Insiden KA Argo Semeru vs Argo Wilis - Viral Istri Polisi Diduga Selingkuh
Andi menjelaskan cekcok tersebut hanya kesalahpahaman, tapi Dinas Pendidikan Kepri akan mencarikan solusi yang terbaik agar hal-hal seperti ini tidak diselesaikan tanpa kekerasan.
"Yang paling utama akan dilakukan pembinaan, karena bagaimanapun pendidikan terhadap siswa terutama di lingkup SMA sederajat harus mengedepankan etika. Sebab penanganan anak di bawah umur dilarang menggunakan kekerasan,” terang Andi.
Tak hanya menyoroti aksi pendidik, Andi berharap agar pelajar juga mengedepankan etika di dunia pendidikan.
“Ke depan kami berharap agar kedepan guru dan anak-anak didik selalu mengedepankan etika, tidak jaman lagi menggunakan kekerasan, tidak saja guru, anak didik juga kami minta untuk introspeksi diri, karena apa yang terjadi ini, merupakan citra buruk untuk dunia pendidikan di Kepri,” pungkas Andi.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunBatam.id/Rahma Tika, Kompas.com/Hadi Maulana)