Kondisi korban lemas dengan menunjukkan gejala sesak napas.
Pelatih kemudian memberikan pertolongan pertama lalu membawa korban ke Puskesmas Panceng.
Nahasnya, sebelum sempat mendapatkan perawatan medis, korban dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Detik-detik Pesilat di Gresik Tewas Dianiaya saat Ujian Kenaikan Sabuk, 6 Pelaku Ditangkap
Hasil autopsi
Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk diautopsi.
Selama kurang lebih empat jam lamanya, tim dokter mencari penyebab tewasnya RNH.
Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, memastikan korban tewas karena luka yang dideritanya.
"Hasil berbincang dengan dokter forensik ada penyebab yang menyebabkan anak tersebut (korban) meninggal karena ada tendangan yang mengenai dada bagian kiri, ditendang sekali," ujar Aldhino
Aldhino menambahkan, pihaknya akan segera mendalami penyebab tewasnya korban lebih lanjut.
Termasuk memastikan apakah korban memiliki riwayat penyakit asma atau jantung.
Terkait tersangka, Aldhino menegaskan belum ada seorang pun yang ditetapkan.
"Enam orang kita periksa sebagai saksi. Dari hasil autopsi ini akan kita lakukan gelar perkara untuk penetapan tersangkanya," tegasnya, dikutip TribunGresik.com.
Baca juga: Konvoi dan Ganggu Ketertiban Warga, Ratusan Pesilat di Surabaya Berurusan dengan Polisi
Ultimatum polisi
Aldhino menyebut, atasannya AKBP Adhitya Panji Anom sebetulnya sudah memberikan ultimatum kepada perguruan silat agar tidak menggelar latihan saat malam hari.
Hal ini menyusul kejadian serupa pada bulan Oktober lalu.
Seorang pesilat dilaporkan tewas saat melakukan ujian kenaikan tingkat.