TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kalsel Muhammadun diperiksa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (13/11/2023).
Pemeriksaan ini dilakukan buntut dari ajakan Muhammadun untuk menyoblos Partai Golkar di Pemilu 2024 mendatang.
Muhammadun mendatangi Bawaslu mengenakan pakaian dinas untuk memenuhi undangan klarifikasi.
Didampingi ajudan pribadi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kalsel itu tiba di kantor Bawaslu sekitar pukul 14.33 Wita.
Baca juga: Megawati Berbicara Tentang Kecurangan Pemilu, Gibran: Dilaporkan Saja ke Bawaslu
Kedatangan Madun disambut Komisioner Bawaslu Kalsel, Thessa Aji Budiono.
Sempat menyapa para awak media, Madun tak melontarkan kata-kata apapun terkait video viral dugaan dirinya mengampanyekan Partai Golkar.
Madun langsung digiring untuk masuk ke satu ruangan di kantor Bawaslu Kalsel.
Usai keluar dari Kantor Bawaslu Kalsel pukul 15.47 Wita, Madun mengaku ajakan menyoblos Partai Golkar yang kemudian viral di medsos itu adalah tindakan spontanitas.
“Intinya, saya spontanitas," kata Madun kepada awak media, Senin (13/11/2023).
Madun tak mengungkap apa saja pertanyaan yang dilontarkan Bawaslu Kalsel kepada dirinya.
Madun menyerahkan hal tersebut kepada Bawaslu Kalsel.
"Ditanya hal-hal yang umum saja. Lebih lengkapnya nanti tanyakan ke Bawaslu," ujarnya.
Setelah meladeni wawancara dengan wartawan, Madun langsung pergi meninggalkan Kantor Bawaslu Kalsel.
Baca juga: Di Hadapan Komisi I DPR, Jenderal Agus Subiyanto Beri Jaminan TNI Netral di Pemilu 2024
Didampingi ajudan pribadi, Madun berjalan menuju parkiran.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Kalsel, Aries Mardiono mengaku, sudah mengirim surat undangan kepada pihak yang dimaksud, termasuk Muhammadun.
"Rencana hari ini kita minta klarifikasi. Ada lima orang," kata Aries di Kantor Bawaslu Kalsel, Senin (13/11/2023) siang.
Bawaslu Kalsel menargetkan, proses penanganan dugaan pelanggaran pemilu yang melibatkan ASN tersebut sudah rampung pekan ini.
"Kita targetkan, Jumat sudah pleno dan keluar hasilnya. Kita tunggu saja bagaimana endingnya," ujar Aries.
Tak hanya Madun, Bawaslu juga mengundang Kepala BKD Kalsel Dinansyah.
Pantauan Bpost, Dinansyah datang lebih dulu dari Madun.
Namun, Dinan tak berkenan memberikan komentar terkait undangan permintaan klarifikasi dari Bawaslu Kalsel tersebut.
Ajak Coblos Partai Golkar
Sebelumnya, Muhammadun, Kepala Disdikbud Kalsel menyerukan ajakan untuk menyoblos Partai Golkar di acara Job Fair SMKN 3 Banjarmasin, Senin (6/11/2023).
Video tersebut beredar di media sosial.
Penelusuran Bpost, potongan video itu mengambil dari unggahan di Kanal Youtube Infokom SMKN 3 Banjarmasin berjudul [LIVE] : Job Fair 2023 SMKN 3 Banjarmasin.
Pada video berdurasi 1 jam 52 menit 41 detik, Madun sempat dua kali menyebutkan Partai Golkar.
Pertama, dia menyamakan SMKN 3 Banjarmasin dengan Partai Golkar yang berusia 59 tahun.
"Ulun [saya] bangga hari ini, ternyata SMK 3 Banjarmasin ini ulang tahunnya 59, sama ulang tahunnya dengan Golkar," ucapnya.
Pernyataan Madun itu kemudian disambut tepuk tangan oleh orang-orang yang hadir di acara tersebut.
Tak sampai di situ. Berselang beberapa menit kemudian, Madun juga terang-terangan mengakui kaos berwarna kuning yang dipakainya saat itu identik dengan Golkar.
Bahkan, Madun menyerukan ajakan untuk menyoblos Golkar pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.
"Bapak Golkar, maka dari itu 14 Februari cucuklah (cobloslah) Golkar," ujarnya, kemudian kembali diiringi tepuk tangan.
"Biar ada Bawaslu kada (tidak) takut bapak. Karena Bapak sayang Pak Gubernur, dan Pak Gubernur sayang Bapak, guru-guru dan murid harus sayang Bapak juga," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Diperiksa Bawaslu Kalsel Soal Dugaan Kampanye di Sekolah, Kadisdik Muhammadun : Saya Spontan