Kendati demikian anaknya tetap tidak ambil pusing atau mengadu dan belajar seperti biasa.
Kemudian berkat adanya video viral beberapa waktu lalu semua terungkap.
"Jadi anak saya sempat takut juga pergi ke sekolah, tapi kami meyakinkannya untuk tetap belajar," jelasnya, Selasa (14/11/2023).
Terlebih sampai sekarang pelaku perundungan tersebut masih tetap sekolah seperti biasa.
Mira menyebut pelaku hanya menandatangani surat perjanjian atas ulahnya.
Dalam perjanjian itu pelaku dilarang datang dan pulang sekolah sendirian (harus diantar jemput oleh orang tua).
Baca juga: Kaki Siswa SMP Diamputasi Diduga Alami Perundungan, Pihak RS Sebut Kekerasan Bukan Penyebab Kanker
Sebelumnya diberitakan, orangtua korban perundungan Siswa SMPN 6 Lubuk Basung yang videonya sempat viral beberapa waktu lalu, mengalami pendarahan pada bagian kepala.
Ibu korban Mirawati (38) mengatakan, pasca mendapatkan perlakuan tersebut pihaknya langsung melakukan visum melalui izin dari pihak kepolisian.
Berdasarkan hasil visum itu, terdeteksi adanya pendarahan dalam di bagian belakang kepala anaknya.
"Akibat pendarahan itu, darah menggumpal dan menyebabkan infeksi di bagian tenggorakan dan hidung," jelasnya, Selasa (14/11/2023).
Sejak kejadian, siswa kelas dua tersebut rutin mendapat rawat jalan dan menjalani pemeriksaan.
Terakhir, mIra mengaku membawa anaknya ke dokter THT untuk memastikan kondisi anaknya.
"Soalnya sejak kejadian, beberapa waktu belakang, anak saya sering mengeluh pusing kalau sudah lama belajar dan sesekali sesak nafas," tuturnya.
Kendati demikian, anak kedua dari empat bersaudara itu tetap bersekolah seperti biasa dan meminta izin jika menjalani pengobatan.
Meski pada awalnya sempat takut, Mira mengaku keluarga terus meyakinkan anaknya bahwa pihak sekolah sudah menjamin keamanannya selama menjalani proses belajar.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Siswa SMP Korban Perundungan di Agam, Keluarga Terpaksa Berutang Biayai Pengobatan