TRIBUNNEWS.COM – Nasib malang dialami seroang remaja yang hendak berkunjung ke rumah teman wanitanya, namun justru diteriaki maling.

Dalam video yang diunggah di akun media sosial @sedangrame, Selasa (14/11/2023) lalu, memperlihatkan seorang remaja berjaket hijau terlihat pucat dan panik saat berada di atas genteng rumah warga.

Terdengar remaja tersebut diteriaki warga sekitar yang melihatnya.

Bahkan, terlihat ada seseorang yang juga hendak naik ke atas genteng untuk mencoba menangkap remaja itu.

Tidak hanya itu saja, terlihat remaja tersebut juga dilempari barang oleh warga.

Kemudian dalam unggahan tersebut memperlihatkan remaja itu telah ditangkap warga dan aparat kepolisian yang berada di lokasi kejadian.

Baca juga: Kisah Wanita Dapatkan Mobil dengan harga Rp 15 Ribu saat Shopee 11.11 Big Sale: Lemes Sejadi-jadinya

Penangkapan remaja tersebut berlangsung ricuh.

Sebab, warga berbondong-bondong ingin melihat wajah dan juga menghajar remaja tersebut.

Postingan tersebut lantas membuat warganet heboh.

Peristiwa itu terjadi di Desa Ligarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (11/11/2023).

Rupanya, remaja berinisial R yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) itu mulanya hendak mengunjungi rumah teman perempuannya secara diam-diam pada saat malam minggu.

Kapolsek Klapanunggal, Iptu Silfi Adi Putri mengatakan teman perempuan R yang berinisial J itu diduga gebetan dari pelajar SMA itu.

Namun, saat R berada di depan jendela rumah J, ia justru dipergoki orang tua teman wanitanya itu.

"Akan tetapi ketika Saudara R di jendela rumah Saudari J, dirinya dipergoki oleh orang tua Saudari J, dan Saudara R langsung kabur ke atas genteng rumah warga," kata Iptu Silfi Adi Putri, Minggu (12/11/2023), dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Warga setempat yang mengetahui kejadian tersebut langsung meneriaki R dengan sebutan maling.

Namun, setelah diperiksa, tidak ditemukan adanya barang yang dicuri oleh R ini.

Meski begitu, pihak kepolisian tetap memanggil orang tua R agar remaja tersebut tak lagi mengulangi kejadian yang sama.

"Karena tidak ada barang yang diambil atau dicuri, warga memutuskan untuk dilakukan restorative justice (kekeluargaan) dengan memanggil orang tuanya dan membuat surat pernyataan," ungkap Iptu Silfi Adi Putri.

(Tribunnews.com/Linda) (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)