Setelah itu, korban berangkat ke Jakarta, namun kembali lagi ke Batam untuk mengecek kondisi korban.
Karena masih hidup, pelaku lantas menusuk leher korban.
"Hari Sabtu ini ternyata korban masih hidup. Pelaku datang lagi ke Batam dan berupaya menghabisi korban dengan menusuk leher korban dengan pisau dan memukulnya," kata Nugroho.
Kepala korban lantas dibungkus plastik supaya darah tidak tercecer.
Pelaku kemudian meminta bantuan istri sirinya untuk menyeret korban ke dalam kamar.
Baca juga: Pengakuan Pelaku Pembunuhan Istri di Batam, Jasad Korban Dibakar di Rumah, Ditangkap saat Kabur
Setelah itu, kata Nugroho, pelaku membeli tujuh LPG 3kg dan 14 botol Pertalite.
Satu botol Pertalite digunakan untuk mengguyur tubuh korban dan sisanya ditempatkan di beberapa titik supaya menimbulkan kesan bahwa korban meninggal karena kebakaran.
Namun, harapan pelaku supaya rumah meledak terbakar tak terjadi karena hanya kamar korban saja yang terbakar.
Pelaku lantas pergi membawa barang berharga milik korban.
"Namun, waktu keberangkatan tas yang berisi sertifikat dan lainnya itu tertinggal di transportasi online yang ia naiki menuju bandara," kata Kapolresta Barelang.
Tak lama, pelaku berhasil diamankan oleh kepolisian.
"Pada 11 November 2023 pelaku berhasil diamankan saat hendak naik bus di Pekanbaru oleh kepolisian. Kemudian Minggu 12 November 2023 dibawa ke Batam," ungkapnya.
Baca juga: Sosok TRH, Eks Dirut RSUD yang Tewas Terbakar Dibunuh Suami, ASN Dinkes Sumut dan Dosen di Batam
Pengakuan Pelaku
Pelaku saat konferensi pers mengaku, ia hanya beberapa jam di Jakarta.
"Jadi saya berangkat ke Jakarta itu usai membunuh istrinya pada hari Kamis pukul 17.00 WIB. Di Jakarta terus memantau sejumlah media online,"