TRIBUNNEWS.COM - Pria di Makassar, Sulawesi Selatan bernama Dominggus (42) ditangkap usai melakukan penikaman terhadap ibu dan anak.
Akibat perbuatannya, ibu yang bernama Sabbe (65) tewas, sedangkan anaknya Tabita (45) kondisinya kritis.
Kasus penikaman terjadi di rumah kontrakan korban yang terletak di Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Minggu (19/11/2023) pagi.
Dominggus ditangkap saat melarikan diri di hutan pengunungan Moncongloe, Kabupaten Maros.
Baca juga: Motif Pria Bunuh Wanita 65 Tahun di Makassar, Jasad Dibuang ke Sumur, Hubungan Asmara Tak Direstui
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, pelaku dapat diamankan oleh tim Jatanras dan Polsek Makassar kurang dari 12 jam setelah kejadian.
"Jatanras bersama dengan polsek melakukan pengejaran dan Alhamdulillah di daerah Moncongloe, Maros bisa kita tangkao pelakunya," katanya saat press conference di Polsek Makassar, Senin (20/11/23).
Penangkapan dilakukan tim kepolisian di daerah pegunungan Kabupaten Maros.
Dimana, pada saat itu pelaku mencoba untuk melarikan diri saat akan diringkus oleh Jatanras dan Tim Polsek Makassar.
"Akhirnya kita melakukan tindakan tegas terukur dan Alhamdulillaa sudah kita amankan dan lakukan pemeriksaan," ungkapnya.
Berkat informasi yang diterima pihak kepolisian, Kapolrestabes Makassar memuji kerja cepat dari anggotanya.
Baca juga: Pria di Makassar Bacok Mantan Pacarnya hingga Kritis, Kemudian Bunuh Ibunda Korban
"Alhamdulillah tentunya berkat kerja keras dan prestasi dari tim lapangan, yaitu dari Jatanras bersama dengan polsek," ujarnya.
Kasus pembunuhan di jalan Muh Yamin, Kota Makassar ternyata dilatarbelakangi rasa cemburu.
Pelakunya ternyata kekasih dari Tabita, yaitu Dominggus (42) yang kesal karena tidak direstui oleh ibu sang kekasih.
Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, dari hasil penyidikan, anak korban dan pelaku sudah kenal sejak lama.
"Pelaku dan korban ini sudah berhubungan sejak 2018 lalu," katanya, saat press conference di Polsek Makassar, Senin (20/11/23).
Motif dari pelaku pembunuhan diduga karena pelaku mencurigai korban menjali hubungan dengan pria lain selain dirinya.
Baca juga: Detik-detik Ibu dan Anak di Makassar Ditikam, Pelaku Hendak Rudapaksa Korban, Jasad Dibuang ke Sumur
"Pelaku menganggap bahwa korban Tabita ini melakukan hubungan dengan pria lain," ungkapnya.
Usut punya usut, ternyata korban mengetahui bahwa pelaku sudah memiliki istri sah, sehingga membuat korban tak ingin lagi berhubungan dengan pelaku.
"Sudah beristri, karena dari keterangannya karena sudah beristri sehingga korban tidak mau berhubungan dengan yang bersangkutan," jelasnya.
Disisi lain, ibu dari Tabita yaitu Sabbe dibunuh karena dianggap tidak menyetujui adanya hubungan antara pelaku dan anaknya.
"Ibunya dibunuh karena dianggap menghalangi," jelasnya.
Ada Dugaan Rudapaksa
Sebelum membunuh sadis, pelaku penganiayaan terhadap ibu dan anak, pelaku diduga sempat melakukan upaya rudapaksa.
Upaya rudapaksa itu dilancarkan pelaku ke Tabita (45), anak korban tewas Sabbe (65) yang mayatnya ditemukan bersimbah darah dalam sumur.
Baca juga: Penyebab Tewasnya Sepasang Kekasih di Makassar Belum Terungkap, Keluarga Tolak Proses Autopsi
Informasi yang diperoleh tribun dari keterangan sementara kepolisian, pelaku tiba di kamar kontrakan Tabita sekitar pukul 04.00 Wita.
Saat tiba, pelaku langsung mendobrak pintu kamar kontrakan sambil membawa sebilah parang.
Kemudian, pelaku diduga hendak melakukan upaya pemerkosaan terhadap Tabita.
Setelah itu, pelaku menikam Tabita dengan parang yang dibawanya.
Saat hendak keluar rumah meninggalkan lokasi, pelaku melihat ibu Tabita, Sabbe terbangun dari tidurnya.
Pelaku pun memarangi Sabbe dan membuangnya ke dalam sumur.
Kapolsek Makassar, Kompol Andi Aris Abu Bakar mengatakan motif sementara kasus pembunuhan sadis itu adalah cemburu.
Pasalnya, Tabita diduga sebelumnya pernah menjalin hubungan asmara dengan pelaku.
Artikel ini telah tayang di TribunTimur.com dengan judul BREAKING NEWS: Polisi Tangkap Pembunuh Emak-emak di Makassar, Tak Lewat 12 Jam Setelah Kejadian