"Bapak, ibu dan siswa di sini bisa menjadi lebih bahagia kedepan dan semoga bencana tidak terjadi lagi," ungkapnya.
Di kesempatan ini, Harian Kompas juga akan memberikan akses gratis berlangganan di Kompas.id selama satu tahun ke seluruh guru PKBM Sarbini untuk mengakses informasi lebih baik.
Bupati Cianjur, Herman Suherman melaporkan dengan diresmikannya PKBM Sarbini, semakin banyak lembaga pendidikan yang berhasil direhabilitasi dan dibangun kembali pasca gempa Cianjur.
Total yang sudah dibangun meliputi 50 gedung PAUD, 134 SD, dan 22 SMP
YDKK memilih membangun kembali PKBM Yayasan Sarbini karena mengalami kerusakan akibat gempa, sehingga tidak aman untuk digunakan.
Gedung ini terletak di atas tanah seluas 2000 m2 dengan luas bangunan mencapai 515 m2.
Biaya pembangunan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan keterampilan ini senilai Rp 1.998.000.000, terdiri dari bangunan 6 lokal kelas, 1 lokal ruang keterampilan dan laboratorium komputer, 1 lokal ruang guru, ruang ketua yayasan, serta berbagai fasilitas yang dibantu oleh kontraktor PT. Alfhas Kontruksi Indonesia.
Gedung PKBM yang sudah direhabilitasi memiliki fasilitas ruang perpustakaan dan mushola yang dilengkapi dengan tempat wudhu, 4 unit toilet, serta lapangan olahraga atau upacara.
Sementara itu, perpustakaan, laboratorium komputer, dan ruang keterampilan tetap mempertahankan perabotan yang telah ada sebelumnya.
Selain infrastruktur, proyek ini juga memastikan pasokan daya listrik melalui PLN sebesar 3.500 VA dan sumber air bersih melalui penggunaan pompa air tanah.
Dengan selesainya proyek ini, YDKK berharap gedung ini dapat menjadi pusat pendidikan yang memajukan dan memberdayakan masyarakat melalui berbagai kegiatan pembelajaran dan keterampilan.
Selain peresmian gedung PKBM Yayasan Sarbini Cugenang, disusul juga dimulainya pelaksanaan program penyediaan akses air bersih atas kerja sama Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas dan Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia untuk keluarga terdampak gempa Cianjur.
Kerja sama ini dikarenakan adanya kerusakan di beberapa jaringan air bersih yang mengakibatkan warga di Kampung Keramat, Kecamatan Cugenang, Cianjur sulit mendapatkan air bersih.
Program penyedia air bersih ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada Jumat, 17 November 2023 di Kampung Keramat, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Cianjur.