TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali mengancam bakal menembak pilot Susi Air, Philips Mehrtens.
Ancaman ini disampaikan oleh pimpinan KKB Kabupaten Nduga, Egianus Kogoya dalam sebuah video berdurasi 48 detik.
Dalam video tersebut, Egianus menegaskan memberikan waktu dua bulan kepada pemerintah Indonesia untuk bernegosiasi.
Namun, jika pemerintah Indonesia tidak menggubris negosiasi tersebut, Egianus dan anak buahnya tidak segan untuk menembak Kapten Philips.
"Jika Indonesia dan negara tidak bicara untuk Papua, saya kasih waktu dua bulan, kalau tidak saya akan tembak. Saya hanya kasih waktu dua bulan," tuturnya dalam video tersebut.
Egianus juga meminta kepada dunia internasional mendesak pemerintah Indonesia agar bertanggung jawab ketika akhirnya Kapten Philips ditembak.
"Negara semua tuding Indonesia, kalau tidak saya akan tembak," ujarnya.
Baca juga: KKB Masuk Potensi Kerawanan Pemilu, Kemenko Polhukam Pantau Terus Situasi di Papua
Egianus pun turut menuntut agar Indonesia mengaku kemerdekaan Papua Barat.
Hanya saja, jika tuntutan tersebut tidak dituruti, maka Philips akan ditembak.
"Kalau tentara dan Indonesia tidak mengakui kemerdekaan kami, maka saya akan kasih tembak,” tuturnya.
Pernah Ancam Tembak Philips Mei 2023
Diketahui, ancaman serupa juga pernah disampaikan KKB pada 26 Mei 2023 lalu.
Hal tersebut diketahui dari video yang diterima media asal Inggris, Reuters.
Dalam video tersebut, terlihat Mehrtens begitu kurus sembari memegang bendera Bintang Kejora yang merupakan simbol dari Kemerdekaan Papua.