Ia menjelaskan rumah tersebut merupakan rumah warisan yang diberikan ke Suprio Handono.
Suprio Handono kemudian menjual rumah itu ke kakaknya, Domiratul Qusnah.
Penemuan kerangka terbongkar saat Domiratul Qusnah merenovasi rumah yang baru dibeli.
Baca juga: Jasad Wanita asal Deliserdang Diangkut Becak, Pelaku Pembunuhan Ditangkap, Korban Dibunuh di Kafe
"Ini dulunya rumah orang tua, yang tinggal di sini anak ragil namanya Suprio Handono. Handono tinggal di rumah itu bersama istri. Mereka punya dua anak masih kecil-kecil," ucapnya.
Sunaryo mengaku jarang melihat istri Suprio Handono saat masih tinggal di sana.
Menurutnya pasangan suami istri tersebut kurang harmonis dan jarang bersosialisasi.
"Saya terakhir melihat istri Handono sekitar dua tahun lalu, setelah itu jarang terlihat. Setelah buka kafe, hubungan mereka kurang harmonis. Kadang-kadang, istrinya masih ketemu anaknya tapi sembunyi-sembunyi," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kronologi Temuan Kerangka Manusia di Rumah Blitar, Berawal dari Renovasi dan Curiga pada Cor-coran
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Samsul Hadi)