News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok ASS, Pegawai Bank di Probolinggo yang Gelapkan Uang Nasabah, Mengaku Kecanduan Judi Online

Editor: Abdul Muhaimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penipuan. Sebanyak Rp 421 juta tabungan milik nasabah digelapkan oleh pegawai bank di Probolinggo.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

TRIBUNNEWS.COM - Uang nasabah sebuah bank di Probolinggo, Jawa Timur sebesar Rp421 juta lenyap digelapkan pegawai bank berinisial ASS.

Aksi penggelapan uang nasabah sudah dilakukan pelaku sejak November 2022 sampai Februari 2023.

Pelaku melakukan penggelapan uang tabungan dalam kondisi tertentu sehingga baru terbongkar.

Berdasarkan keterangan pelaku, uang nasabah tersebut digunakan untuk judi online.

ASS merupakan warga Desa Klenang Lor, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo.

Baca juga: Ghisca Debora Jadi Tersangka Kasus Penipuan Tiket Coldplay, Terancam DO dari Universitas Trisakti

Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Wadi Sabani mengatakan, ASS merupakan warga Desa Klenang Lor, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo.

Dalam kurun waktu sekitar 4 bulan, tersangka dapat menilap uang nasabah hingga mengakibatkan kerugian perusahaan sebesar Rp 421 juta.

"Karyawan bank di bagian AO. Tugasnya melayani nasabah, baik saat pengajuan pinjaman maupun penarikan pembayaran, yang meliputi pembayaran angsuran atas pinjaman, pembayaran bunga, serta pembayaran pelunasan maupun pengurangan pokok pinjaman," katanya, Rabu (22/11/2023).

AKBP Wadi Sabani menjelaskan modus yang dilancarkan tersangka, yakni pembayaran dari beberapa nasabah bank yang diterima tidak disetorkan ke kasir.

Tersangka juga tidak masuk kerja dan tidak diketahui keberadaannya selepas Februari 2023.

"Hal ini mengakibatkan bank tersebut bertanggung jawab dan mengganti uang yang diterima oleh tersangka, dan melaporkan kejadian itu ke Polres Probolinggo Kota," terangnya.

Baca juga: Caleg DPD RI Dapil Maluku Utara Dilaporkan Kasus Dugaan Penipuan Proyek Ratusan Juta Rupiah

Petugas Satreskrim Polres Probolinggo Kota melakukan penyelidikan serta gelar perkara.

Dari situ, penyidik telah mendapatkan bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan ASS sebagai tersangka.

Petugas melakukan penangkapan terhadap tersangka di wilayah Jawa Tengah, tepatnya Kabupaten Grobokan.

"Terkait dengan perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 374 KUHPidana dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara karena melakukan tindak pidana penggelapan dalam jabatan," ucapnya.

Penipuan Travel Umrah di Jember

Sebuah perusahaan travel umroh di Jember, Jawa Timur diduga menelantarkan puluhan jamaah di Arab Saudi.

Total ada 8 agen travel umroh yang diperiksa jajaran Polres Jember.

Para agen travel umroh tersebut diduga bernaung di bawah PT. Z.

Kasatreskrim Polres Jember AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz menyatakan pengungkapan kasus ini dilakukan oleh tim khusus yang beranggotakan tujuh orang penyidik.

Baca juga: Motif Dukun Pengganda Uang Bunuh Pegawai RSUD Karawang, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Penipuan

"Hari ini penyidik memeriksa agen-agen. Kurang lebih ada sekitar 8 agen," ujarnya, Sabtu (11/11/2023).

Perkara tersebut telah menjadi sorotan publik, karena jumlah korbannya mencapai puluhan orang.

"Saya bentuk tim supaya cepat terbagi tugasnya masing-masing. Kami serius, karena jumlah korbannya mencapai 43 orang," tutur Abid.

Hasil pemeriksaan sementara, kata Abid, ditemukan ada unsur tindak pidana penipuan tiket pesawat. Bahkan, diduga pembeliannya melalui sistem tembak.

"Tidak disediakan dari awal, tapi masih mencari-cari yang ada promosi. Ketika terkendala tiket kondisi terdesak diakali oleh agen beli saat itu. Bahkan ada jamaah yang terpaksa beli sendiri," tuturnya.

Lebih lanjut, kata dia, penipuan tersebut juga menyangkut sarana penginapan, kendaraan, dan makanan yang harusnya disediakan oleh agensi sesuai kontrak perjalanan umroh dengan jamaah.

Baca juga: Oknum Polisi Lakukan Penipuan, Janjikan Bisa Masuk Anggota Polri dengan Bayar Ratusan Juta Rupiah

Namun, kata Abid, justru para jamaah harus membayar lagi sebesar Rp36 juta ke travel Z, agar bisa memperoleh penginapan dan makanan saat di Arab Saudi.

"Masih kita dalam lagi, karena keterangan yang kami peroleh saat di sana (Arab Saudi) tidak langsung tersedia hotel dan konsumsi untuk para jamaah umroh," ulas lulusan Akpol tahun 2015 itu.

Informasi yang terhimpun dari seorang jamaah wanita asal Jember mengatakan, berdasarkan kontrak perjalanan rombongan itu diterbangkan dari Bandara Juanda.

"Dari Jember kami dibawa naik kendaraan berhenti di rest area tol Sidoarjo. Disitu bukan lanjut ke bandara Juanda-Surabaya, tapi malam ganti bus ke Jakarta lewat darat menuju Bandara Soekarno-Hatta," ungkap perempuan yang meminta identitasnya di rahasiakan itu.

Saat di Jakarta, kata dia, sebanyak 101 jamaah menunggu pesawat selama berjam-jam. Kemudian, pihak agensi baru menaikkan rombongan ke pesawat Indigo menuju di Mumbai-India.

"Di sana (Mumbai) para jamaah kembali menunggu berjam-jam. Sempat ada beberapa visa jamaah yang ditahan petugas bandara, karena ramai mengeluh tiadanya konsumsi. Untungnya, visa dikembalikan lagi oleh petugas bandara Mumbai. Sehingga, kami bisa melanjutkan penerbangan," tuturnya.

Baca juga: Bermotif Sakit Hati, Pelaku Penipuan Nyaris Habisi Nyawa Anggota Polisi di Tangerang

Selama perjalanan lewat jalur udara dari Mumbai ke Arab Saudi. Menurutnya, para jamaah harus menahan haus dan lapar, karena sama sekali tidak disediakan makanan atau minuman.

"Kami sampai minta minuman yang itu sebenarnya jatah pramugari. Kami minta ke pramugari diberi minuman, mungkin kasihan ke jamaah," ujar dia.

Setelah tiba di Mekkah Arab Saudi, katanya, fasilitas hotel dan konsumsi lancar selama tiga hari. Masalah kembali terjadi saat pindah ke Madinah. Jamaah diajak muter-muter tanpa kejelasan tujuan tempat menginap.

"Cekcok antara jamaah terjadi begitu saja hingga videonya menyebar ke berbagai lini media sosial. Usai perang mulut, pihak agensi memberi penginapan," katanya.

"Tapi, penginapan sepertinya bukan hotel bintang tiga sebagaimana yang dijanjikan. Ada dua tempat penginapan yang digunakan saat di Madinah, sehingga kami kalau makan harus pindah ke penginapan satunya. Makanan sering terlambat, contohnya untuk sarapan baru jam 11 siang ada," urainya.

Ketika jadwal jamaah harus pulang ke Tanah Air, katanya, justru masih tertahan selama beberapa hari di Madinah. Jamaah mulai gusar dan uring-uringan dengan agensi.

"Beberapa orang jamaah sampai nekat minta transfer uang keluarganya yang di Indonesia agar bisa pulang tepat waktu," sebutnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Siasat Licik Pegawai Bank Probolinggo Gelapkan Uang Nasabah Ratusan Juta Rupiah Gegara Judi Online

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Telantarkan Jemaah Umrah, 8 Agen Travel di Jember Diperiksa Polisi, Ditemukan Unsur Penipuan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini